Bikin Merinding, Ini 8 Tradisi Unik Melahirkan di Seluruh Dunia

Perlu Mama ketahui bahwa tradisi persalinan yang ada di setiap negara itu berbeda-beda, termasuk Belanda. 

Di Belanda, angka persalinan yang dilangsungkan di rumah termasuk tertinggi di daratan Eropa. Para calon mama seolah merasa lebih nyaman ketika proses persalinan terjadi di rumah mereka sendiri dengan pertolongan bidan. 

Ada sekitar 33 persen bayi di Belanda yang dilahirkan di rumah. Selain bidan, mereka juga menyewa jasa perawat selama kurang lebih 10 hari untuk mengerjakan segala hal yang memang dibutuhkan oleh keluarga tersebut. 

Biasanya para perawat tidak hanya merawat bayi pascapersalinan, namun juga mengurusi kebutuhan sang Mama. Selain memberikan obat-obatan yang dibutuhkan, para perawat juga akan mengurusi pekerjaan rumah tangga.  

Hal unik lainnya yaitu para tamu yang ingin mengunjungi si Kecil akan diberikan biskuit. Sajian biskuit tersebut terbuat dari potongan roti bulat yang dipanggang, lalu ditaburi meses. 

Jika diperhatikan, biskuit yang diberikan akan ada lapisan gula berwarna biru muda untuk bayi laki-laki dan merah muda untuk bayi perempuan. 

Unik sekali ya, Ma. 

Jerman termasuk negara yang memiliki tradisi persalinan unik karena setiap anak akan mendapatkan tunjangan. 

Tunjangan tersebut berlaku secara progresif. Jika memiliki banyak anak, maka tunjangan yang akan diterima bisa semakin besar. Istilah banyak anak banyak rezeki memang berlaku di Jerman. 

Selain itu, pemberian nama bayi juga tidak bisa sembarangan. Pemerintah Jerman memiliki daftar nama tersendiri untuk bisa diterima di negara mereka. 

Jika nama yang diberikan terkesan asal dan tidak sesuai dengan daftar nama dari pemerintah, maka orangtua harus memberikan alasan terkait nama yang mereka berikan. Alasannya harus kuat dan menyakinkan agar bisa diterima. 

Daftar nama ajuran pemerintah ini dibuat untuk menghindari ledekan yang bisa terjadi pada si Kecil hanya karena namanya berbeda dan terlalu asing di telinga. 

Hal unik lainnya yaitu bayi yang dilahirkan di Jerman tidak diberikan selimut, melainkan dibungkus menggunakan kemeja sang Papa. Kemeja tersebut sebelumnya diserahkan terlebih dahulu kepada sang Istri, kemudian baru diselimutkan ke tubuh anak mereka. 

Ini seolah dilakukan agar si Kecil benar-benar bisa merasakan cinta kasih yang diberikan oleh kedua orangtuanya, walau baru saja dilahirkan. 

Di Jepang, ibu hamil tidak dianjurkan berat badannya naik lebih dari 10 kilogram selama menjalani masa-masa kehamilan. Peraturan ini seolah dibuat karena ada kepercayaan bahwa bidan di Jepang menyatakan bahwa berat badan memengaruhi proses persalinan. 

Ketika berat badan naik secara tidak terkontrol, maka akan membuat proses persalinan menjadi lebih sulit. 

Selama proses persalinan juga ada aturan tersendiri di Jepang yakni suami tidak diperkenankan menemani istrinya. Selain itu, sang Mama pasca persalinan harus berdiam diri terlebih dahulu selama dua minggu di tempat tidur tanpa boleh beraktivitas. 

Tidak diperkenankan juga meminum obat-obatan pereda sakit yang bisa membantu proses persalinan menjadi lebih cepat. 

Tradisi unik melahirkan di Jepang juga terjadi pada desa-desa nelayan terpencil karena proses persalinan akan terjadi di laut.

Tradisi unik melahirkan yang berbeda dari negara-negara lain juga terjadi di Turki. 

Faktanya Turki kekurangan dokter yang mampu melakukan anestesi lokal seperti epidural, sehingga banyak yang melahirkan dengan metode caesar dengan bantuan anestesi total. 

Selain itu, para tamu yang akan mengunjungi si Kecil harus membawakan emas sebagai tradisi. Nantinya sebagai tamu, mereka akan disuguhi sirup berwarna merah muda yang terbuat dari kayu manis dan cengkeh. 

Saat pulang, para tamu akan diberikan buah tangan berupa cokelat atau sebungkus bumbu untuk dibawa pulang ke rumah. 

Tradisi unik dan tidak lazim juga terjadi dari Brazil. 

Jika biasanya para tamu yang datang berkunjung untuk menjenguk akan membawakan hadiah untuk sang Mama dan bayinya, namun ini tidak berlaku di Brazil. 

Para orangtua yang baru saja memiliki anak justru diharapkan memberikan hadiah kepada para tamu. Ini seolah menjadi sebuah penghormatan karena para tamu yang sudah menyempatkan waktu luang mereka untuk berkunjung dan memberikan ucapan selamat. 

Di Nigeria pun ada tradisi bahwa vagina calon mama yang akan melahirkan tidak boleh disentuh oleh siapapun, termasuk dokter atau bidan. Negara ini hanya memperbolehkan vagina perempuan disentuh oleh suami mereka sendiri. 

Maka dari itu, dokter atau bidan yang membantu proses persalinan hanya bisa mengoleskan ramuan ramuan pada perut untuk merangsang kontraksi sekaligus berdoa agar semuanya berjalan lancar. 

Selain itu, di Nigeria ada tradisi unik di mana bayi yang baru dilahirkan akan dimandikan pertama kali oleh sang Nenek. Tradisi unik ini disebut Omugwo.

Afrika termasuk negara yang memiliki tradisi unik melahirkan. Bahkan bisa dibilang ekstrim dan cukup tidak lazim terjadi. 

Faktanya, para calon mama di beberapa wilayah Afrika mau tidak mau harus berjongkok di atas bebatuan panas saat sudah merasakan kontraksi tanda persalinan. 

Ini dilakukan dengan tujuan untuk melenturkan area perineum sebelum menjalani proses persalinan. 

Duh, apa rasanya ya, Ma?

Di Amerika sendiri ada kepercayaan jika calon mama yang suka merajut diharuskan untuk menyelesaikan rajutannya sebelum melahirkan. 

Jika rajutan tidak selesai, maka proses persalinan akan mengalami banyak hambatan dan terkesan menjadi sulit. 

Itulah beberapa tradisi unik melahirkan yang terjadi di seluruh dunia. Dari banyaknya tradisi tersebut, bahkan ada banyak hal yang terkesan tidak lazim bila diterapkan di Indonesia. 

Semoga informasi terkait tradisi melahirkan dari seluruh dunia ini bisa memberikan pengetahuan baru ya, Ma!