Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)
Ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Produksi ASI memengaruhi tingkat kadar beberapa gen yang berbeda

  • Setiap ASI memiliki kadar mikrobioma yang sama kaya manfaatnya

  • Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jumlah produksi ASI memiliki pengaruh pada kadar gen yang dihasilkan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada penelitian terbaru, disebutkan kalau jumlah produksi ASI memengaruhi tingkat kadar beberapa gen yang berbeda. Meski begitu, setiap ASI memiliki kadar mikrobioma yang sama kayanya. 

ASI seorang ibu memiliki berjuta manfaat untuk buah hatinya. Bukan tanpa alasan, karena memang sudah banyak penelitian yang menyebutkan hal ini. 

Pada penelitian terbaru, disebutkan kalau jumlah produksi ASI memiliki pengaruh pada kadar gen yang dihasilkan dari ASI tersebut. Namun jangan khawatir, karena ASI setiap Mama memiliki kandungan mikrobioma yang sama kayanya, baik itu ASI berlimpah atau biasa saja. 

Seperti ada detil penelitiannya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Penelitian pada 30 ibu menyusui di AS

Ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/MART PRODUCTION)

Penelitian ini melibatkan 30 ibu menyusui; 9 ASI dari 9 ibu menyusui dengan produksi ASI rendah, 7 ibu dengan produksi ASI tinggi, dan 14 ibu dengan produksi ASI yang normal. 

Para peneliti menganalisis susunan genetik globules, lemak susu, dan sel-sel yang berasal dari lapisan saluran ASI. 

2. Memiliki kadar gen yang berbeda

Ilustrasi posisi nyaman saat menyusui (pexels.com/RDNE Stock project)

Dari penelitian yang dipublikasikan di Science Advance, disebutkan bahwa tingkat produksi ASI seorang ibu memengaruhi kadar gen yang terdapat di dalamnya. 

Ditemukan 3 jenis gen yang disebut GLP1R, PLIN4, dan KLF10. Kadar ketiga gen tersebut terlihat berbeda pada ibu yang memiliki produksi ASI lebih tinggi, normal, dan lebih rendah. Selain itu, terdapat juga perbedaan jenis sel yang ditemukan dari jenis produksi ASI tersebut. 

Meski sekarang belum bisa dijelaskan mengenai manfaat dari 3 gen tersebut, namun ini bisa menjadi gerbang yang lebih mudah untuk penelitian tentang ASI selanjutnya. 

3. Namun, mikrobioma dari setiap ASI tetap sama banyaknya

ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/pikisuperstar)

ASI menyalurkan bakteri baik ke usus bayi yang mampu membantu kesehatan buah hati. ASI memiliki peran penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh, metabolisme tubuh bayi dan sistem sarafnya. 

Dalam penelitian ini juga dicari tahu mengenai jumlah bakteri baik atau mikrobioma yang terdapat di dalam ASI baik yang produksinya banyak atau sedikit. 

Hasilnya, tingkat suplai ASI tidak memengaruhi bakteri usus bayi, atau mikrobioma, demikian dilansir dari Reuters. Jadi, tak masalah produksi ASI seret atau berlimpah, karena bayi tetap mendapat manfaat yang sama baiknya dari ASI tersebut. 

4. Mendorong ibu agar lebih semangat menyusui

Ilustrasi proses menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)

Dari penelitian tersebut, bisa dibilang bisa membantu meningkatkan semangat para Mama yang memiliki produksi ASI yang tidak terlalu banyak. 

Mitos yang mengatakan kalau ASI sedikit tidak bergizi bisa ditampik dengan penelitian ini. 

"Temuan ini semakin mendukung pesan bahwa ibu dengan suplai ASI rendah harus didorong untuk melanjutkan pemberian ASI guna mendukung perkembangan mikrobioma bayi yang sehat," ujar para peneliti. 


Nah, terus semangat menyusui, ya!

Editorial Team