Ini 23 Jenis Infeksi yang Bisa Menyerang Ibu Hamil, Waspada!

Ibu hamil lebih berisiko terkena infeksi yang bisa membahayakan kesehatan dirinya dan janin

24 April 2022

Ini 23 Jenis Infeksi Bisa Menyerang Ibu Hamil, Waspada
Pexels.com/AndreaPiacquadio

Masa kehamilan memang sangat menyenangkan, ya, apalagi jika ini adalah pengalaman pertamamu. Namun, tahukah kamu bahwa ibu hamil juga memiliki begitu banyak risiko infeksi?

Nah, setelah ini Popmama.com akan memberikan informasi terkait 23 jenis infeksi yang bisa menyerang ibu hamil. Ada apa saja, ya? Yuk, kita simak bersama!

1. Bacterial Vaginosis (BV)

1. Bacterial Vaginosis (BV)
Pexels/cliffbooth

Bacterial vaginosis adalah jenis infeksi yang menyerang vagina, sehingga menyebabkan gatal dan kotor.

Meskipun infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks, kamu bisa saja tertular saat sedang aktif melakukannya.

Ketika terinfeksi saat sedang hamil, bayi kamu jadi berpeluang lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah.

Namun jika ternyata terinfeksi, kamu tidak perlu khawatir karena pengobatannya hanya menggunakan antibiotik saja.

2. Chickenpox

2. Chickenpox
nhsinform.scot

Chickenpox atau yang biasa kita sebut sebagai cacar air, disebabkan oleh virus varicella-zoster.

Sebelum adanya vaksin, infeksi ini sangat umum terjadi pada anak-anak. Ciri khasnya adalah ruam gatal yang melepuh, serta diikuti demam dan kelelahan.

Ketika kamu hamil, infeksi cacar air bisa menyebabkan komplikasi bukan hanya kepadamu, tetapi juga janin. Komplikasi ini meliputi pneumonia, cacat lahir, dan berat lahir rendah.

Cara pencegahan terbaik adalah mendapatkan vaksin cacar air sebelum kamu hamil, sebab saat hamil kamu tidak boleh menerima suntikan vaksin jenis ini. Jangan lupa untuk menjaga jarak jika bertemu dengan orang yang terkena cacar air, ya.

3. Chikungunya

3. Chikungunya
freepik/jcomp

Chikungunya adalah virus yang ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi. Meskipun sering terjadi wabah di beberapa negara dunia, infeksi chikungunya sudah termasuk jarang ditemukan, terbukti dari laporan yang masuk ke CDC hanya berjumlah 29 kasus saja di tahun 2020.

Gejala chikungunya adalah demam dan sakit di persendian. Biasanya, orang yang terinfeksi chikungunya akan sembuh setelah tujuh hari.

Jika terinfeksi chikungunya saat hamil, janin memiliki risiko lahir prematur, kekurangan cairan ketuban, atau bahkan meninggal di dalam kandungan.

Sampai saat ini, belum ada vaksin terkait chikungunya. Oleh sebab itu, kamu sebaiknya menghindari gigitan nyamuk dan tidak datang ke daerah yang terkena wabah chikungunya.

4. Chlamydia

4. Chlamydia
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Klamidia termasuk salah satu penyakit menular. Klamidia dalam kehamilan dihubungkan dengan sedikitnya air ketuban, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah. Bayimu bisa saja terinfeksi selama proses persalinan, yang menyebabkan konjungtivitis (mata merah) atau pneumonia.

Ada sebanyak 1,8 juta kasus penyakit menular yang dilaporkan ke CDC di tahun 2019, meskipun kejadiannya mungkin bisa lebih dari itu.

Ini karena banyak orang mungkin tidak merasakan gejala klamidia yang meliputi keluarnya cairan, nyeri, pendarahan, dan rasa terbakar.

Klamidia bisa diatasi dengan antibiotik dan bisa dicegah dengan menggunakan kondom setiap berhubungan seks.

5. Virus Covid-19

5. Virus Covid-19
Freepik/vichie81

Covid-19 adalah infeksi yang membawa risiko serius untuk ibu hamil, apalagi jika memiliki penyakit bawaan serius.

Kelahiran prematur adalah salah satu komplikasi yang paling mungkin muncul dan bayimu berisiko tinggi mengalami kematian saat dilahirkan.

Saat terinfeksi covid-19, kamu juga membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit yang mungkin membutuhkan ventilator atau alat bantu untuk bernafas.

Jadi, ada baiknya kamu mendapatkan suntikan vaksin covid-19 segera, tidak apa-apa jika kamu juga sedang hamil.

6. Cytomegalovirus (CMV)

6. Cytomegalovirus (CMV)
Pexels/Polina Tankilevitch

CMV adalah penyakit yang menular melalui cairan yang diproduksi tubuh, seperti darah, air liur, dan urine.

Di Amerika Serikat, lebih dari setengah orang dewasa terinfeksi pada usia 40 tahun dan membawa CMV seumur hidup. Mereka yang terinfeksi, biasanya tidak memiliki gejala.

Ibu hamil yang terinfeksi CMV bisa menularkan kepada janinnya tanpa gejala tertentu, tetapi bisa memengaruhi perkembangan otak, paru-paru, hati, atau limpa. Kesulitan mendengar pun bisa terjadi saat bayi mulai berusia dua tahun.

Ketika dokter kandunganmu mencurigai adanya infeksi CMV, darahmu akan dites untuk mendeteksi keberadaan virus. Namun, kamu tidak akan menerima perawatan apapun selama kehamilan.

Setelah bayimu lahir, air liurnya akan dites untuk mendeteksi virus CMV dan apabila positif, ia akan mendapatkan perawatan khusus.

7. Dengue Fever

7. Dengue Fever
pixabay.com/mikadago

Demam berdarah, seperti halnya chikungunya, ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Di Amerika Serikat, kasus ini sudah jarang ditemukan, tetapi tidak di Indonesia.

Gejala demam berdarah meliputi demam, gatal, dan nyeri. Demam berdarah bisa jadi sangat berbahaya jika kamu sudah mengidap penyakit serius sebelumnya.

Infeksi demam berdarah pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah, kelahiran prematur, atau kematian bayi dalam kandungan. 

Jadi, kamu harus menjauhi kemungkinan bersentuhan dengan nyamuk dan menghindari lokasi yang banyak warganya terserang demam berdarah.

8. Fifth Disease (Parvovirus B19)

8. Fifth Disease (Parvovirus B19)
freepik/karlyukav

Parvovirus B19 adalah penyakit yang sering muncul pada anak-anak, serta menyebabkan dan gatal.

Orang yang terinfeksi parvovirus B19 akan membutuhkan satu sampai tiga minggu untuk sembuh.

Karenanya, ini bukan penyakit serius yang terjadi pada ibu hamil. Meski begitu, ada juga kasus yang akhirnya menyebabkan keguguran atau anemia pada bayi. Namun, tidak ada perawatan khusus untuk infeksi ini.

Untuk menghindarinya, kamu bisa menjaga jarak dengan orang sakit dan rajin mencuci tangan. Jika ada kemungkinan terinfeksi, dokter kandungan mungkin akan memintamu melakukan tes kesehatan. Tapi, banyak ibu hamil justru sudah kebal terhadap parvovirus B19.

9. Flu

9. Flu
Pexels/Andrea Piacquadio

Flu bisa menjadi berbahaya jika kamu terinfeksi saat sedang hamil. Infeksi ini bisa berakhir dengan pneumonia atau melahirkan bayi prematur, apalagi jika kamu terus-menerus demam tinggi di awal kehamilan.

Beberapa kasus flu ada juga yang berakhir pada cacat lahir atau memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Ada baiknya kamu mulai melakukan vaksin flu saat hamil untuk menghindari infeksi ini selama masa kehamilan.

10. Gonorrhea

10. Gonorrhea
Freepik

Gonorrhea atau kencing nanah bisa diatasi dengan antibiotik. Gejala umum dari infeksi ini meliputi cairan yang keluar dari vagina dan rasa panas yang muncul saat buang air kecil.

Jika tidak diatasi, kencing nanah bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan berat lahir yang rendah. Infeksi ini juga bisa menyebabkan ketubanmu pecah lebih awal.

Bayi mama pun mungkin akan terinfeksi setelah lahir dan ada kemungkinan kecil ia terkena penyakit mata menular.

Editors' Pick

11. Group B Strep (GBS)

11. Group B Strep (GBS)
Pexels.com/sora-shimazaki

GBS adalah sejenis bakteri yang tinggal di sistem pencernaan dan reproduksi manusia. GBS menginfeksi seperempat dari ibu hamil dan kamu biasanya akan dites saat usia kehamilan sekitar 37 minggu.

Jika kamu positif dan tidak diberikan antibiotik selama proses melahirkan, ada kemungkinan kecil bayimu akan terinfeksi juga. Akibatnya, bayi mama bisa mengidap pneumonia, sepsis, atau meningitis.

Dalam kasus yang serius, bayi bisa meninggal. Ibu hamil yang terinfeksi pun bisa mengakibatkan komplikasi. Jadi, ada baiknya kamu melakukan tes dan mengonsumsi antibiotik jika diperlukan.

12. Hepatitis B Virus (HBV)

12. Hepatitis B Virus (HBV)
theconversation.com

Menurut data dari CDC, HBV telah menginfeksi lebih dari 850 ribu orang di Amerika Serikat. HBV adalah infeksi hati serius yang ditularkan melalui darah, sperma, dan cairan tubuh lainnya.

HBV bisa menjadi penyakit jangka pendek maupun panjang dan bisa menyebabkan penyakit serius, seperti kanker hati. Kalau kamu hamil dan terinfeksi HBV, ada 10-20 persen kemungkinan bayi mama tertular setelah lahir.

Tanpa perawatan khusus, bayi yang terinfeksi bisa memiliki penyakit kronis dan masalah pada hatinya. Cara terbaik untuk mencegah HBV adalah dengan vaksinasi.

13. Herpes

13. Herpes
Freepik/Photohobo

Herpes adalah infeksi menular seksual yang berbahaya apabila diturunkan ke bayi saat masih dalam kandungan atau setelah dilahirkan.

Luka, kesulitan melihat, kerusakan organ, dan herpes encephalitis atau penyakit yang menyerang otak bisa saja terjadi.

Untuk menghindarinya, kamu bisa melakukan seks yang aman. Namun, jika kamu ternyata sudah punya riwayat penyakit ini, dokter akan meresepkan obat tertentu di akhir masa kehamilan.

14. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

14. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Freepik/Jcomp

HIV bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya. Penularannya terjadi melalui plasenta selama kehamilan, cairan vagina saat proses melahirkan, atau ASI.

Saat ini, sudah ada pengobatan yang bisa membuat pengidap HIV hidup lebih lama. Tapi, bukan berarti ini bisa diabaikan.

15. Listeriosis

15. Listeriosis
Pexels/Angele J

Listeriosis bisa disebabkan oleh memakan makanan yang terkontaminasi bakteri L. monocytogenes yang biasanya ada pada makanan siap saji seperti unggas, daging, hewan laut, atau produk olahan susu.

Penyakit ini menjadi penyebab 260 orang di Amerika Serikat meninggal setiap tahunnya dan ibu hamil lebih berisiko dibanding lainnya. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi meninggal di dalam kandungan.

Gejalanya pun tidak muncul dengan cepat, melainkan menunggu hingga sekitar dua bulan.

Gejala listeriosis ini meliputi demam, nyeri otot, dan kelelahan. Sebagai pencegahan, masukkan makanan sisa ke dalam kulkas dan buang semua makanan yang dibiarkan terbuka lebih dari dua jam.

16. Rubella (Campak German)

16. Rubella (Campak German)
Conehealth.com

Rubella adalah infeksi massal. Gejalanya bisa seperti flu pada orang dewasa dan bisa menjadi penyakit yang mematikan untuk bayi dalam kandungan, karena bisa menyebabkan keguguran, stillbirth, perkembangan yang lambat, kerusakan hati, dan katarak.

Namun, kasus ini sudah cukup langka karena sudah banyak orang yang divaksin measles, mumps, and rubella (MMR) sejak masih anak-anak.

17. Sexually Transmitted Infections (STIs atau STDs)

17. Sexually Transmitted Infections (STIs atau STDs)
Freepik/wayhomestudio

Penyakit ini bisa muncul apabila kamu berhubungan seks, entah secara vaginal, oral, atau anal, dengan orang yang terinfeksi.

Infeksi ini menyebabkan beberapa masalah kesehatan bukan hanya kepada ibu hamil, tetapi juga janinnya.

Untuk pencegahannya, kamu lebih baik tidak bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks menggunakan kondom.

18. Syphilis

18. Syphilis
Freepik/Maksymiv-yura

Sifilis bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, masalah pada tali pusar, dan kematian saat dilahirkan.

Jika bayi terinfeksi sifilis, ia bisa meninggal dalam usianya yang baru beberapa hari, atau harus membawa banyak masalah kesehatan seumur hidupnya.

Kesadaran terhadap infeksi ini perlu ditingkatkan, mengingat terjadinya lonjakan bayi lahir dengan sifilis pada tahun 2019. Di tahun itu, tercatat ada 1.870 bayi yang dilahirkan terkena sifilis.

Gejala sifilis meliputi luka pada area genital, anal, dan mulut, yang diikuti dengan ruam tubuh dan flu. Namun kamu tak perlu khawatir karena sifilis bisa diatasi dengan penisilin.

19. Toxoplasmosis

19. Toxoplasmosis
Freepik/freepic.diller

Toxoplasmosis bisa ditemui pada kotoran kucing, bercampur dengan tanah, atau daging. Infeksi ini disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii, yang tidak berbahaya bagi orang dewasa.

Bagaimanapun, jika ditularkan ke janin, toxoplasmosis bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, kelahiran prematur, keguguran, dan bayi meninggal dalam kandungan.

Bayi pun akan memiliki masalah terhadap penglihatan dan perkembangan otaknya, yang terlihat beberapa tahun kemudian.

Jika kamu sedang berusaha hamil atau sedang hamil dan memiliki kucing, sebaiknya kamu meminta bantuan orang lain untuk membersihkan kotorannya.

Namun jika hanya kamu yang bisa membersihkan kotorannya, pastikan kamu menggunakan sarung tangan dan cuci bersih tanganmu setelahnya.

20. Trichomoniasis atau Tric

20. Trichomoniasis atau Tric
Pexels/Polina Zimmerman

Tric adalah penyakit menular seksual yang sangat umum dan mudah disembuhkan. Hanya sepertiga pengidap Tric yang merasakan gejala seperti gatal, keluar cairan, dan rasa sakit saat buang air kecil.

Namun jika sedang hamil, bayimu memiliki risiko lahir prematur dan berat badan rendah. Jadi, jika kamu mengalaminya, segera hubungi dokter agar diberikan pengobatan lebih lanjut.

21. Urinary Tract Infections (UTIs)

21. Urinary Tract Infections (UTIs)
coolhealthyrecipes.com

UTIs atau Infeksi Saluran Kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri yang menyerang uretra. Sebagian besar ISK menyerang kandung kemih atau bisa juga pada ginjal. 

ISK bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit dan panas saat buang air kecil, serta rasa ingin ke kamar mandi terus-menerus.

Selain itu, ISK juga bisa menyebabkan demam, menggigil, mual, dan sakit di punggung bagian bawah dan samping.

Jika kamu mengalaminya, dokter biasanya akan memberikan antibiotik. Minum air putih untuk menjaga tubuhmu terus terhidrasi bisa jadi salah satu cara untuk mencegah penyakit ini. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan area genital juga, ya.

22. Yeast Infection

22. Yeast Infection
Dok. Jovee/Shutterstock

Infeksi jamur selama kehamilan adalah hal yang sangat wajar, karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan juga.

Meskipun ibu hamil akan merasakan gatal, tapi infeksi ini tidak berdampak langsung kepada janin.

Kalau terdiagnosis, pengobatan jamur pada ibu hamil akan berbeda, karena tidak akan diberikan obat oral. Nah, ibu hamil yang terinfeksi jamur akan diberikan obat vagina, seperti tablet atau krim. Clotrimazole, miconazole, dan terconazole adalah krim yang paling populer.

23. Zika Virus

23. Zika Virus
Freepik/Lionday

Virus zika adalah penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk atau ditularkan secara seksual.

Tidak ada vaksin, pengobatan, atau perawatan yang bisa menyembuhkannya, jadi sangat berbahaya bagi ibu hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi virus ini, akan menyebabkan terjadinya keguguran, kematian bayi, dan cacat lahir seperti microcephaly atau bayi memiliki ukuran kepala lebih kecil dari yang seharusnya.

Nah, itulah 23 jenis infeksi yang bisa menyerang ibu hamil. Jika kamu sedang hamil saat ini, ada baiknya mewaspadai 23 jenis infeksi di atas, ya. Semoga masa kehamilan mama lancar, sehat, dan penuh kebahagiaan.

Baca juga:

The Latest