Merujuk pada sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing yang menganalisis penelitian internasional yang dilakukan antara tahun 1938 dan 2001. Penelitian tersebut dilakukan untuk menentukan mengapa jumlah kelahiran mencapai puncaknya selama bulan September di AS, Kanada, Meksiko, dan Eropa.
Penulis berteori bahwa biometeorologi (ilmu tentang proses atmosfer, termasuk musim dan cuaca, dan organisme hidup, seperti manusia) dan faktor psikososial (kombinasi psikologis dan sosial) tampaknya berperan dalam tren konsepsi ini.
Di daerah beriklim dingin, tempat orang-orang cenderung tidak keluar rumah di musim dingin, mereka mungkin punya lebih banyak waktu untuk mengurus bayi di rumah. Penurunan suhu juga dapat mendorong pasangan untuk lebih sering berpelukan. Cuaca dingin dapat memicu keinginan untuk kedekatan dan nostalgia atau keinginan untuk terhubung.
Selain itu, musim libur juga biasanya dihabiskan dengan berkumpul bersama keluarga besar. Dikelilingi oleh kerabat selama libur akhir tahun dapat memunculkan pikiran untuk berkontribusi pada silsilah keluarga seseorang. Beberapa orang mungkin merasakan tarikan atau tekanan keluarga untuk menciptakan keluarga mereka sendiri.
Pasangan lain mungkin menghadapi perasaan melankolis selama masa tahun ini. Liburan dapat memunculkan perasaan kesepian, yang dapat memaksa beberapa orang untuk memprioritaskan memiliki anak.