Dilansir dari Science Daily, periset merekomendasikan untuk tidak minum alkohol selama kehamilan.
Mereka telah menemukan bahwa minum alkohol selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat lahir rendah.
Pada brosur mereka Think Before You Drink, Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika memperingatkan bahwa banyak potensi dari bahaya minum alkohol ketika hamil.
Masih dari pernyataan American Pregnancy Association, alasan bahwa tidak ada alkohol saat hamil adalah pilihan yang aman karena ibu hamil dapat mengurangi risiko sindrom alkohol pada janin.
Sindrom alkohol janin terjadi saat ibu hamil minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
Alkohol melewati plasenta dan masuk ke aliran darah bayi.
Hal ini dapat menyebabkan banyak cacat lahir, mulai dari kelainan fisik hingga keterbelakangan mental.
Efek ini akan terus berdampak pada bayi setelah mereka lahir dan saat mereka tumbuh.
Mengonsumsi wine telah masuk dalam salah satu gaya hidup bagi sebagian orang.
Apalagi ketika mereka tengah merayakan sesuatu.
Namun, kesehatan kamu dan janin adalah diatas segalanya. Jadi, meski dinyatakan aman oleh periset, ahli kandungan, bahkan doktermu sendiri, lebih baik kamu menghindarinya meski hanya satu sendok teh.
Bagi kamu yang terbiasa mengonsumsi alkohol, bisa lah ditahan minum cantiknya sampai anak tumbuh dewasa.
Bahkan ya Ma, dengan membiasakan tidak lagi mengonsumsi minum wine atau minuman beralkohol lainnya saat hamil dan menyusui, kamu bisa lho benar-benar berhenti dari semua minuman beralkohol.
Who knows?
Baca juga: Ini Cara Menghentikan Kebiasaan Merokok Sebelum dan Selama Kehamilan