Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest/Eat This Not That
Pinterest/Eat This Not That

Intinya sih...

  • Jeruk bali aman dikonsumsi selama kehamilan, asalkan dalam jumlah wajar dan dicuci bersih untuk menghindari bakteri atau residu pestisida.

  • Manfaat jeruk bali untuk ibu hamil antara lain mencegah tekanan darah tinggi, membantu tidur nyenyak, menurunkan kadar kolesterol, dan mengontrol berat badan.

  • Konsumsi jeruk bali secara berlebihan bisa bereaksi dengan obat tertentu, menyebabkan gangguan lambung, dan perlu dihindari oleh ibu hamil dengan riwayat penyakit tertentu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama kehamilan, setiap Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang si Kecil di dalam kandungan. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi harian, termasuk dari buah-buahan. 

Nah, salah satu buah yang sering menarik perhatian Mama adalah jeruk Bali. Rasanya yang segar dan sedikit asam memang menggugah selera, apalagi saat morning sickness datang di trimester awal.

Ternyata, buah ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, kalium, serat, serta antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan Mama dan janin. Kandungan air yang tinggi pada jeruk Bali juga bisa membantu mencegah dehidrasi selama masa kehamilan, lho. 

Namun, di balik nutrisi dan manfaatnya, banyak Mama yang mungkin masih ragu, apakah jeruk Bali aman untuk ibu hamil? Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan sebelum mengonsumsinya, terutama jika Mama sedang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki kondisi medis khusus.

Supaya lebih paham manfaat dan risikonya, yuk, simak penjelasan Popmama.com berikut tentang apakah ibu hamil boleh makan jeruk Bali?

1. Apakah ibu hamil boleh makan jeruk Bali?

Freepik

Mama nggak perlu khawatir, karena jeruk Bali aman dikonsumsi selama kehamilan asalkan dalam jumlah yang wajar. Buah ini rendah kalori, kaya akan vitamin B kompleks, folat, kalsium, dan kalium, semua zat gizi yang penting untuk pertumbuhan janin. Selain itu, jeruk Bali juga mengandung antioksidan alami yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh Mama, mengutip laman Mom Junction.

Namun, pastikan Mama memilih jeruk Bali organik dan mencucinya hingga bersih sebelum dimakan. Buah yang tidak dicuci bisa membawa bakteri atau residu pestisida yang berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan infeksi selama kehamilan. Sebaiknya hindari mengonsumsi jeruk Bali yang sudah terlalu lama disimpan atau memiliki aroma tidak segar.

Kalau Mama lebih suka mengonsumsinya dalam bentuk jus, pastikan jus tersebut dibuat dari buah segar dan tidak ditambahkan gula berlebihan. Karena selain menjaga kadar gula darah tetap stabil, cara ini juga membantu Mama mendapatkan manfaat vitamin C secara optimal.

2. Manfaat jeruk Bali untuk ibu hamil

Freepik/bearfotos

Jeruk Bali dikenal kaya akan vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan Mama dan si Kecil. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  1. Mencegah tekanan darah tinggi (preeclampsia). Kandungan kalium dan flavonoid dalam jeruk Bali dipercaya dapat membantu menstabilkan tekanan darah. Kondisi ini penting untuk mencegah preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan yang bisa membahayakan Mama dan janin.

  2. Membantu tidur lebih nyenyak. Beberapa ibu hamil mengalami insomnia karena perubahan hormon. Mengonsumsi jeruk Bali di pagi hari dapat membantu menjaga energi dan mengurangi stres, namun sebaiknya hindari makan di malam hari karena kadar vitamin C yang tinggi bisa memicu asam lambung dan membuat sulit tidur.

  3. Menurunkan kadar kolesterol. Jeruk Bali merah mengandung likopen dan naringin yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Zat ini dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), menjaga jantung Mama tetap sehat selama kehamilan.

  4. Mengontrol berat badan. Jeruk Bali merupakan buah rendah kalori dan tinggi serat yang membantu Mama merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, Mama bisa menjaga kenaikan berat badan agar tetap ideal sepanjang masa kehamilan.

  5. Mengurangi sembelit dan menjaga pencernaan. Kandungan serat dan air dalam jeruk Bali sangat membantu melancarkan sistem pencernaan. Ini bisa menjadi solusi alami untuk mengatasi sembelit, salah satu keluhan yang umum dialami ibu hamil.

  6. Membantu mencegah anemia. Vitamin C dalam jeruk Bali membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik, sehingga bisa mencegah risiko anemia pada ibu hamil yang sering kali terjadi akibat kekurangan zat besi.

  7. Menurunkan risiko asma. Kandungan vitamin C, likopen, dan flavonoidnya bisa membantu memperkuat sistem imun serta menurunkan risiko terjadinya asma selama kehamilan.

  8. Menjaga kesehatan tulang. Jeruk Bali merah mengandung limonoid dengan aktivitas antioksidan tinggi yang dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan memperlambat proses pengeroposan.

  9. Mencegah dehidrasi dan sembelit. Dengan kadar air mencapai 91% dan serat tinggi, jeruk Bali dapat membantu menjaga hidrasi tubuh sekaligus melancarkan sistem pencernaan, sehingga mengurangi risiko sembelit yang sering dialami Mama saat hamil.

  10. Membantu mengontrol gula darah. Jeruk Bali memiliki indeks glikemik rendah dan kaya antioksidan, sehingga bisa membantu mengatur kadar gula darah dan menurunkan risiko diabetes gestasional.

3. Risiko konsumsi jeruk Bali berlebihan

Freepik/senivpetro

Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi jeruk Bali secara berlebihan tetap tidak disarankan, Ma. Jeruk Bali bisa bereaksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat tekanan darah tinggi atau kolesterol, sehingga memengaruhi cara kerja obat di dalam tubuh.

Selain itu, kandungan asam yang tinggi dapat menyebabkan gangguan lambung seperti perih, mual, atau heartburn jika dikonsumsi berlebihan, terutama pada trimester kedua dan ketiga saat perut Mama semakin sensitif.

Mama juga perlu berhati-hati jika memiliki riwayat penyakit ginjal, maag, atau alergi terhadap buah jeruk. Dalam kasus tertentu, konsumsi jeruk Bali berlebih bisa menimbulkan gejala seperti gatal, ruam, atau gangguan pencernaan. Jadi, kuncinya tetap pada moderasi dan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum menambahkan jeruk Bali ke dalam menu harian Mama.

4. Porsi jeruk Bali yang disarankan untuk ibu hamil

Freepik/azerbaijan_stockers

Meski belum ada batasan pasti, Mama bisa mengikuti anjuran umum konsumsi buah untuk ibu hamil, yaitu 2–4 porsi per hari. Dari jumlah itu, satu porsi bisa berupa setengah buah jeruk Bali segar atau satu gelas kecil jus jeruk Bali tanpa gula tambahan.

Jangan lupa untuk selalu mengombinasikan jeruk Bali dengan buah lain, seperti apel, pisang, atau pepaya, agar kebutuhan nutrisi Mama lebih beragam. Dengan cara ini, Mama bisa mendapatkan manfaat vitamin C tanpa mengganggu keseimbangan zat gizi lainnya.

Kalau Mama ingin menikmati jus jeruk Bali, sebaiknya diminum di pagi atau siang hari untuk membantu penyerapan zat besi dari makanan lain dan menghindari risiko heartburn di malam hari.

5. Cara aman mengonsumsi jeruk Bali untuk ibu hamil

Freepik/cookie_studio

Supaya manfaatnya maksimal dan tetap aman, Mama bisa menikmati jeruk Bali dengan berbagai cara berikut:

  1. Campurkan jeruk Bali ke dalam salad buah segar bersama yogurt tanpa gula.

  2. Jadikan infused water dengan potongan jeruk Bali untuk rasa yang segar dan menambah asupan vitamin C.

  3. Olah jadi smoothie dengan tambahan buah pisang atau stroberi agar rasanya lebih manis alami.

  4. Rebus kulit jeruk Bali untuk membuat teh hangat yang bisa membantu meredakan mual di pagi hari.

Dengan variasi ini, Mama bisa menikmati jeruk Bali tanpa bosan sekaligus tetap menjaga kesehatan tubuh selama kehamilan.

Itulah pembahasan lengkap tentang apakah ibu hamil boleh makan jeruk Bali beserta manfaat dan risikonya. Selama dikonsumsi dalam jumlah wajar, jeruk Bali bisa menjadi pilihan buah segar yang menyehatkan untuk Mama dan si Kecil di dalam kandungan. 

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan buah apa pun ke dalam menu harian mama!

Editorial Team