Setelah prosedur dilatasi dan kuretase selesai, Mama seharusnya dapat pulang setelah beberapa jam. Merupakan hal yang umum untuk mengalami kram ringan dan pendarahan ringan selama beberapa hari berikutnya. Jika Mama merasa tidak nyaman, dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.
Karena serviks tetap terbuka selama beberapa hari setelah prosedur, penting untuk menghindari hubungan seks, tampon, dan douching, karena semuanya dapat memasukkan bakteri ke dalam rahim yang berpotensi menyebabkan infeksi. Mama mungkin juga perlu menghindari mandi dan berenang untuk sementara waktu, serta berolahraga.
Tanyakan kepada dokter kapan boleh kembali melakukan hal-hal ini — Mama mungkin perlu menghindarinya selama 1 atau 2 minggu.
Siklus menstruasi yang biasa akan kembali dalam waktu 4 hingga 6 minggu. Jika Mama berencana untuk mencoba hamil lagi, dokter dapat membantu Mama menentukan waktu yang tepat untuk memulainya.
Ketahuilah bahwa setelah dilatasi dan kuretase, Mama mungkin masih harus menerima kenyataan bahwa Mama kehilangan kehamilan. Merasa sedih, marah, sendirian, dan bahkan cemburu pada teman-teman yang memiliki bayi adalah respons yang normal.
Luangkan waktu untuk berduka, dan pertimbangkan untuk berbagi perasaan Mama dengan teman-teman yang mendukung dan tepercaya, pasangan yang penuh kasih, dan keluarga. Terapis atau kelompok pendukung untuk orangtua yang pernah mengalami keguguran juga dapat membantu.
Seperti halnya operasi apa pun, Mama berisiko mengalami infeksi, serta jaringan yang tertahan, setelah menjalani dilatasi dan kuretase. Jika Mama mengalami pendarahan hebat, keluarnya cairan berbau busuk, nyeri perut parah, atau demam, segera beri tahu dokter.
Ini bisa jadi tanda-tanda infeksi atau jaringan yang tertahan, dan harus segera diobati.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang apakah kuret bisa pakai BPJS Kesehatan. Diskusikan lagi dengan faskes untuk mengetahui syarat dan prosedurnya, ya, Ma.