Domperidone untuk Ibu Hamil, Apakah Aman?

Domperidone adalah obat yang digunakan untuk menghentikan mual dan muntah.

Selain itu, Domperidone juga digunakan untuk mengatasi rasa sakit atau rasa tidak nyaman di perut akibat gastroparesis. Gastroparesis atau pengosongan lambung yang tertunda adalah gangguan pada otot lambung yang menyebabkan gerakan lambung untuk mendorong makanan ke usus menjadi lebih lambat.

Dengan menghambat kerja dopamin, Domperidone dapat mengurangi rangsangan untuk mual atau muntah yang berasal dari otak.

Domperidone merupakan obat yang termasuk dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi studi terkontrol pada ibu hamil masih terbatas.

Kategori C mengindikasikan bahwa obat berisiko menyebabkan gangguan kehamilan. Oleh karena itu, obat kategori C hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu maupun janin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkannya.

Penggunaan dan dosis Domperidone untuk ibu hamil harus sesuai dengan anjuran dokter.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Domperidone hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu maupun janin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkannya.

Nah, jika memang disarankan dikonsumsi karena manfaatnya lebih besar, sebelum mengonsumsi Domperidone, Mama harus memberikan informasi kepada dokter, seperti:

• Informasikan ke dokter jika Mama menderita perdarahan saluran cerna, tumor kelenjar pituari, gangguan ginjal, gangguan liver, obstruksi usus, atau radang usus,
• Pernah atau sedang menderita kanker payudara, gangguan irama jantung, kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda,
• Memiliki penyakit jantung atau kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kadar kolesterol tinggi, diabetes, kecanduan minuman beralkohol, atau merokok,
• Baru saja menjalani operasi perut,
• Hindari penggunaan bila memiliki alergi dan berat badan di bawah 35 kg,
• Bila sedang menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat-obatan lain.

Jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Domperidone. Pasalnya, obat ini dapat menimbulkan sakit kepala atau kantuk, Ma. Bila Mama mengalami reaksi alergi atau efek samping yang parah, hentikan penggunaan dan segera periksakan diri ke dokter.

Berikut beberapa efek samping yang dapat timbul ketika mengonsumsi Domperidone:

• kadar prolaktin meningkat, hal ini bisa memicu galaktorea atau kebocoran ASI,
• mulut terasa kering,
• amenorea atau periode menstruasi menghilang,
• kejang-kejang,
• mengantuk,
• nyeri payudara,
• muncul rasa cemas,
• sakit kepala,
• diare,
• lemas.

Hubungi dokter jika kondisi Mama memburuk atau tidak kunjung membaik setelah penggunaan Domperidone dihentikan, segera periksakan diri ke dokter.

Pada beberapa kasus, penggunaan Domperidone untuk ibu hamil tidak dianjurkan, terutama memiliki riwayat berikut ini:

• Ada gangguan aritmia ventrikel,
• Memiliki penyakit jantung,
• Punya riwayat penyakit ginjal dan hati,
• Alergi Domperidone.

Mual dan muntah adalah gejala kehamilan yang sering dialami oleh calon Mama di awal kehamilan. Bila Mama harus mengonsumsi obat, diskusikan dengan dokter mengenai obat yang aman untuk Mama dan janin.

Itu penjelasan tentang Domperidone untuk ibu hamil. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.