Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/azerbaijan-stockers
freepik/azerbaijan-stockers

Intinya sih...

  • Nanas dalam jumlah besar dapat memicu kontraksi dan keguguran

  • Pepaya setengah matang atau mentah bisa merangsang kontraksi uterus

  • Anggur berwarna gelap, tamarin berlebihan, dan buah yang dibekukan sebaiknya dihindari

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hamil muda merupakan masa yang penuh dengan perhatian khusus, terutama soal makanan yang dikonsumsi. Setiap asupan yang masuk ke tubuh ibu hamil akan berpengaruh langsung pada kesehatan janin.

Meski buah dikenal kaya vitamin, serat, dan mineral, ternyata tidak semua jenis buah aman untuk ibu hamil muda. Ada beberapa buah yang sebaiknya dihindari karena berisiko menimbulkan efek samping bagi kehamilan.

Berikut Popmama.com siap membahas deretan buah yang tidak boleh dimakan saat hamil muda beserta alasan medisnya.

Yuk, disimak!

1. Nanas dalam jumlah besar

pexels/SHVETS production

Ada mitos bahwa bromelain di nanas dapat 'melunakkan serviks' dan memicu keguguran/kontraksi. Namun, bukti ilmiah mengenai pernyataan ini masih terbatas keberadaannya.

Jika Mama mengonsumsi nanas dalam jumlah yang tidak berlebihan, maka dianggap aman. Tetapi, beberapa sumber klinis menyarankan berhati-hati mengonsumsi dalam jumlah besar baik nanas atau ekstraknya karena potensi efek enzimatiknya.

Kandungan enzim bromelain dalam buah nanas sejatinya cukup kecil. Tapi, tidak ada salahnya untuk menghindari dulu konsumsi buah ini demi mencegah komplikasi.

2. Pepaya setengah matang atau pepaya mentah

pexels/alleksana

Pepaya sebenarnya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil muda, namun sebaiknya dihindari jika Mama menginginkan pepaya setengah matang atau mentah.

Unripe papaya atau pepaya setengah matang mengandung lateks dan enzim (mis. papain) yang pada studi hewan serta laporan klinis dapat merangsang kontraksi uterus atau melemahkan membran janin.

Selain itu, pepaya mentah juga dapat menyebabkan kegigiran akibat terjadinya kontraksi dengan melakukan sekresi prostaglandin, yakni kelompok senyawa seperti hormon.

Efek samping lain mengonsumsi pepaya mentah di awal kehamilan adalah dapat berisiko menyebabkan nyeri di uterus.

3. Anggur dengan kulit berwarna gelap dan paparan pestisida

freepik/azerbaijan_stockers

Buah anggur dikenal kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, ada anggapan bahwa kandungan resveratrol di dalamnya bisa memengaruhi keseimbangan hormon pada masa kehamilan.

Resveratrol sendiri lebih banyak terdapat pada kulit anggur berwarna gelap. Jika zat ini dikonsumsi berlebihan, dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan selama kehamilan.

Selain itu, risiko lain muncul apabila anggur yang dikonsumsi terpapar pestisida. Bahan kimia tersebut tidak hanya berbahaya bagi janin, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko keguguran.

Menurut American Pregnancy Association (APA), masa paling rentan terhadap paparan pestisida adalah antara minggu ketiga hingga kedelapan kehamilan, saat pembentukan tabung saraf janin sedang berlangsung.

4. Tamarin secara berlebihan

wikipedia.org

Tamarin merupakan buah yang kaya akan antioksidan dan bermanfaat bila dikonsumsi saat hamil. Tidak ada larangan khusus untuk menikmatinya, selama jumlahnya tetap dalam batas wajar.

Namun, konsumsi tamarin secara berlebihan dikhawatirkan dapat menurunkan kadar hormon progesteron dalam tubuh. Jika kadar hormon ini terlalu rendah, risiko yang mungkin terjadi antara lain keguguran, kelahiran prematur, hingga kerusakan pada sel janin.

“Pada trimester awal, terlalu banyak mengonsumsi tamarin bisa memicu keguguran. Hal ini berkaitan dengan tingginya kandungan vitamin C dalam tamarin yang dapat menekan produksi hormon progesteron,” jelas Dr. Sabiha Anjum, spesialis obstetri dan ginekologi, dikutip dari Parenting Firstcry.

5. Persik dalam jumlah banyak

wikipedia.org

Mengonsumsi buah persik dalam jumlah berlebihan sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Buah ini diyakini dapat meningkatkan panas dalam tubuh yang berpotensi menimbulkan perdarahan internal hingga meningkatkan risiko keguguran.

Meski begitu, persik tetap boleh dinikmati asal porsinya tidak berlebihan. Satu hal yang perlu diperhatikan, sebaiknya hindari memakan kulitnya karena bulu-bulu halus pada kulit persik dapat menimbulkan rasa gatal atau iritasi di tenggorokan.

6. Buah beri yang tidak dicuci (strawberry, raspberry, blueberry, dll)

Unsplash/@rabbit_in_blue

Melansir dari laman U.S Food and Drug Administration, buah beri rentan membawa kuman (Listeria, Toxoplasma, bakteri lain) dan residu pestisida jika tidak dicuci bersih.

Karena ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi makanan, anjuran umum yang wajib dilakukan adalah mencuci buah/ sayur dengan baik sebelum makan atau memilih buah yang dimasak. Jangan menganggap 'kulit tipis' pada buah berarti kebal dari kontaminasi.

7. Buah yang dibekukan dalam waktu lama

Unsplash/designerdev

Saat hamil, sebaiknya Mama membatasi konsumsi jenis buah yang disimpan dalam kondisi beku terlalu lama. Sebab, proses pembekuan dianggap dapat mengurangi cita rasa alami sekaligus menurunkan sebagian kandungan nutrisinya.

Selain itu, mengonsumsi buah beku secara berlebihan juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Makanan dengan suhu dingin berpotensi memengaruhi sistem pencernaan, sehingga ibu hamil lebih mudah mengalami ketidaknyamanan perut atau masalah pencernaan tertentu.

8. Tomat kalengan

freepik/jcomp

Begitu hasil test pack menunjukkan positif hamil, Mama perlu mulai menyesuaikan gaya hidup, termasuk lebih selektif dalam memilih makanan.

Salah satu yang sebaiknya dihindari adalah produk makanan kalengan, seperti tomat kalengan. Makanan dalam kemasan kaleng umumnya mengandung bahan pengawet dalam kadar tinggi.

Zat tambahan tersebut berpotensi menjadi racun bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan, dan bisa memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan janin.

9. Buah potong alias buah ready-to-eat yang dibiarkan pada suhu ruang terlalu lama

Pexels/Alex Kad

Produk buah yang sudah dipotong dan dibiarkan lebih dari dua jam atau lebih dari satu jam di suhu panas dapat memberi kesempatan bakteri tumbuh (termasuk Listeria).

Ibu hamil harus menghindari buah potong yang telah lama disajikan di buffet atau kotak makan tanoa adanya pendinginan.

10. Buah yang dikeringkan

pixabay/szjeno09190

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah kering dapat membuat asupan kalori meningkat drastis, sehingga berisiko menyebabkan kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil.

Selain itu, di awal masa kehamilan, buah kering sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena bisa menimbulkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung.

Pada sebagian orang dengan riwayat alergi, buah kering juga dapat memicu reaksi alergi. Hal lain yang perlu diperhatikan, buah kering rentan mengalami kontaminasi bila penyimpanannya tidak tepat.

Buah yang sudah terpapar jamur dapat menghasilkan zat kimia berbahaya, sehingga berisiko menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu hamil maupun janin.

Itu dia beberapa buah yang tidak boleh dimakan saat hamil muda beserta alasan medisnya. Semoga informasinya membantu, ya, Ma.

Editorial Team