Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pixabay/kian2018
Pixabay/kian2018

Intinya sih...

  • Denyut nadi ibu hamil lebih cepat, tapi hanya bisa dijadikan pemeriksaan tambahan.

  • Pemeriksaan denyut nadi sebaiknya hanya dijadikan pemeriksaan tambahan. Cara paling akurat tetap dengan melakukan tes kehamilan dengan tes darah atau tes urine setelah telat menstruasi.

  • Rata-rata detak jantung meningkat sekitar 10 persen, atau sekitar tujuh hingga delapan denyut per menit selama masa kehamilan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hingga kini, beberapa cara tradisional untuk mengetahui tanda kehamilan memang masih sering dipercaya. Salah satu cara mengetahui kehamilan adalah dengan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan. Konon, perubahan pada denyut nadi bisa menjadi tanda bahwa seorang perempuan sedang mengandung.

Namun, apakah cara ini benar-benar bisa mendeteksi kehamilan? Meskipun denyut nadi ibu hamil lebih cepat, tapi cara ini hanya bisa dijadikan pemeriksaan tambahan. Tidak disarankan untuk menelan mentah-mentah mengenai kehamilan lewat denyut nadi, karena denyut nadi yang lebih cepat tidak hanya disebabkan oleh kehamilan.

Penting untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai deteksi kehamilan melalui denyut nadi. Berikut Popmama.com telah siapkan penjelasannya, yuk, disimak!

Cara Mengetahui Kehamilan Melalui Denyut Nadi, Benarkah Bisa Dideteksi?

Freepik/benzoix

Selama masa kehamilan, hormon dalam tubuh mengalami peningkatan yang berdampak pada sistem pembuluh darah. Kondisi ini membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks dan lebar, sehingga tubuh berusaha menyesuaikannya dengan memompa darah lebih cepat. Itulah yang menyebabkan ibu hamil, terutama pada trimester pertama, sering merasa cepat lelah.

Pada umumnya, detak jantung orang dewasa berada di kisaran 60–100 kali per menit. Namun, ketika hamil, detak jantung dapat meningkat sekitar 10 hingga 20 kali per menit. Seiring bertambahnya usia kehamilan, denyut nadi pun cenderung meningkat. Meski begitu, ibu hamil yang rutin berolahraga biasanya memiliki detak jantung yang sedikit lebih rendah.

Meskipun denyut nadi cenderung meningkat saat hamil, memeriksa kehamilan dengan denyut nadi tidak bisa dijadikan patokan utama dalam mendeteksi kehamilan. Pasalnya, peningkatan detak jantung juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti suhu udara, posisi tubuh, emosi, atau penggunaan obat tertentu.

Jadi, pemeriksaan denyut nadi sebaiknya hanya dijadikan pemeriksaan tambahan. Cara paling akurat tetap dengan melakukan tes kehamilan dengan tes darah atau tes urine setelah telat menstruasi. Alat tes kehamilan atau test pack, bisa memberikan hasil yang akurat. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah di pagi hari saat buang air kecil pertama, ketika kadar hormon hCG sedang tinggi di dalam tubuh.

Denyut Nadi Ibu Hamil

Freepik

Dilansir dari Medical News Today, tidak ada batas pasti untuk menentukan apakah detak jantung ibu hamil tergolong terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dokter biasanya akan melihat detak jantung dasar seseorang dan memantau bagaimana perubahannya selama masa kehamilan.

Rata-rata detak jantung meningkat sekitar 10 persen, atau sekitar tujuh hingga delapan denyut per menit. Penelitian menunjukkan bahwa detak jantung cenderung meningkat secara bertahap seiring usia kehamilan. Pada usia kehamilan 10 minggu, detak jantung rata-rata tercatat 79 denyut per menit (BPM), dan meningkat menjadi 87 BPM menjelang usia kehamilan 40 minggu.

Pada usia kehamilan 34 minggu, rata-rata detak jantung ibu hamil bisa mencapai 91 BPM, dengan kisaran antara 68 hingga 115 BPM. Artinya, variasi ini tergolong wajar selama masih dalam batas normal.

Detak jantung yang terasa berdebar cepat sesekali juga termasuk hal umum saat hamil. Namun, jika detak jantung terasa terus-menerus meningkat atau disertai gejala lain seperti pusing dan sesak napas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi tetap aman bagi ibu dan janin.

Cara Mengetahui Kehamilan secara Akurat

Freepik

Mengetahui kehamilan dengan bantuan alat medis yang terpercaya dapat mendeteksi kehamilan secara akurat. Jika sudah merasakan gejala kehamilan, calon Mama dapat melakukan dua tes yang terbukti akurat, yakni tes urine dan tes darah. 

  • Tes urine

    Tes urine dapat dilakukan di rumah sakit ataupun di rumah menggunakan test pack. Disarankan agar melakukan tes urine dengan test pack di waktu yang tepat, yaitu setelah telat menstruasi dan menggunakan urine pertama pada pagi hari. 

    Cara ini dapat mendeteksi kadar hormon hCG di dalam tubuh perempuan. Jika hasil pada test pack menampilkan garis dua, menandakan urine mengandung HCG atau hamil. Sebaliknya, jika test pack menampilkan hasil garis satu, menandakan bahwa urine tidak mengandung HCG atau tidak hamil. 

  • Tes darah

    Selain tes urine, calon Mama juga dapat melakukan tes darah di rumah sakit untuk mendeteksi kehamilan yang akurat. Dibandingkan tes urine, tes darah sedikit lebih sensitif, sehingga dapat mendeteksi kadar HCG yang sangat kecil. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan yang lebih akurat. 

    Tes darah dapat dilakukan untuk kadar HCG selama kehamilan. Tingkat HCG akan naik berlipat ganda setiap dua hari selama beberapa minggu pertama kehamilan. Tingkat HCG yang sangat tinggi dapat menandakan bahwa bayi yang dikandung adalah anak kembar atau mengalami masalah dengan kehamilan. Namun, jika kadarnya tidak naik, dapat menjadi tanda masalah pada kehamilan.

Gejala Awal Kehamilan yang Bisa Dikenali

Freepik/jcomp

Selain denyut nadi yang lebih cepat, terdapat beberapa gejala kehamilan saat awal kehamilan yang mungkin dirasakan. Gejala ini dapat dirasakan setelah pembuahan atau sebelum menstruasi terlambat. 

Berikut adalah beberapa gejala awal kehamilan, dilansir dari Better Health:

  • Terlambat menstruasi

  • Merasa mual dan muntah, atau yang sering disebut morning sickness

  • Merasakan nyeri pada payudara dan payudara membengkak

  • Mudah kelelahan

  • Frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari

  • Mengidam makanan tertentu, tidak menyukai makanan yang biasanya disukai, dan rasa asam atau logam yang menetap bahkan ketika tidak sedang makan

Itulah penjelasan mengenai deteksi kehamilan melalui denyut nadi.. Jangan lupa periksa kehamilan dengan cara yang akurat, ya, Ma!

Editorial Team