Metode kalender adalah cara paling sederhana yang bisa Mama lakukan sebagai cara menghitung usia kehamilan.
Dengan metode kalender ini, selain dapat menghitung usia kehamilan, Mama juga dapat menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Mama bisa memulainya dengan membuka catatan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) untuk bisa menghitung usia kehamilan lewat metode kalender ini.
Jika siklus haid mama teratur (per 28 hari atau 30 hari), Mama dapat menghitung HPL menggunakan rumus Neagele berikut:
(tanggal HPHT + 7), (bulan pada saat haid terakhir - 3), (tahun pada saat haid terakhir +1)
Contoh: Mama terakhir kali menstruasi pada 18 November 2019.
Maka, perhitungannya menjadi:
(18 + 7), (11 – 3), (2019 + 1) = 25, 8, 2020
Jadi, HPL Mama adalah 25 Agustus 2020.
Dari HPL ini Mama dapat menghitung usia kehamilan per tanggal 25. Misalnya, pada 25 Desember 2017, usia kehamilan Mama adalah 6 minggu atau 1 bulan, dan seterusnya.
Jika HPHT Mama terjadi di bulan yang tidak bisa dikurangi 3 (Januari – Maret), maka bulan cukup ditambah 9, sedangkan tahunnya tetap.
Contoh: Mama terakhir kali menstruasi pada 6 Februari 2020.
Maka, perhitungannya menjadi:
(6 + 7), (2 + 9), (2020) = 13, 11, 2020
Maka, HPL Mama adalah 13 November 2020.
Jika bukan dihitung dari tanggal terakhir menstruasi, umur kehamilan akan sulit diperhitungkan karena kita tidak pernah tahu kapan pembuahan tepatnya terjadi di dalam rahim. Maka dari itu, ilmu kedokteran menganggap paling tepat adalah menghitung dari HPHT.
Itulah sebabnya penting untuk selalu mencatat hari pertama haid setiap bulannya.