Penyakit Membahayakan yang Mungkin Terjadi pada Ibu Hamil

Waspada terkena penyakit ini saat hamil ya, Ma!

15 Agustus 2019

Penyakit Membahayakan Mungkin Terjadi Ibu Hamil
npr.org

Saat hamil, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh kita. Salah satunya adalah ketahan tubuh yang menjadi berkurang.

Penyakit apapun dapat dengan mudah menyerang tubuh, apabila Mama tidak menjaga kebugaran serta kesehatan.

Minimnya pengobatan yang bisa dilakukan, mengingat tidak sembarangan obat bisa dikonsumsi oleh ibu hamil, juga menjadi salah satu faktor mengapa beberapa penyakit menjadi sangat berbahaya, khususnya untuk keselamatan janin yang sedang dikandung.

Namun, dari semua penyakit yang ada, berikut beberapa penyakit yang cukup membahayakan yang paling mungkin menyerang ibu hamil.

Mama mesti waspada, supaya terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.

Apa saja penyakit yang dapat mengganggu ibu hamil? Simak ulasannya di bawah ini!

1. TORCH sangat rentan dialami ibu hamil

1. TORCH sangat rentan dialami ibu hamil
ivfclinicsindia.com

TORCH atau istilah yang mengacu pada infeksi yang diakibatkan oleh virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II biasa menyerang ibu hamil.

Parasit toksoplasma didapatkan dari daging mentah, sayuran mentah, atau air yang tidak matang.

Biasa juga terdapat pada kotoran binatang terutama kucing.

Virus rubellamenular lewat udara, gejalanya hampir mirip seperti terkena campak, yaitu demam, merah-merah pada kulit, nyeri sendi, dan sebagainya.

Orang yang terkena CMV biasanya akan memiliki gejala seperti flu, tapi ada juga yang tidak merasakan gejala apa-apa. Virus ini biasa ditularkan lewat air liur, darah, urin, atau sperma.

Sedangkan virus herpes biasa ditularkan lewat hubungan seksual.

Penyakit-penyakit ini bisa dihindari dengan cara vaksinasi.

Akan lebih baik vaksinasi dilakukan sebelum kehamilan terjadi, apabila Mama sudah hamil dan baru sempat mengecek, vaksin masih bisa dilakukan di awal kehamilan.

Jika penyakit ini baru diketahui di trimester kedua atau bahkan ketiga, bayi yang Mama lahirkan dapat lahir cacat, atau malah terjadi keguguran.

Jadi, pastikan supaya Mama menyadari lebih awal untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi ya.

Jangan makan-makanan mentah atau vaksinasi hewan peliharaan supaya Mama terbebas dari penyakit di atas.

Editors' Pick

2. Preeklamsia menjadi penyakit yang mudah diidap ibu hamil

2. Preeklamsia menjadi penyakit mudah diidap ibu hamil
indianmomsconnect.com

Preeklamsia atau sering dikenal dengan hipertensi ini juga seringkali menyerang ibu hamil.

Beberapa ibu terkadang tidak merasakan gejala apapun, hanya tekanan darah tinggi yang mencapai 140/90 mm Hg atau lebih.

Namun ada juga sebagian yang merasakan mual dan muntah (bukan hanya di awal kehamilan saja), kadar protein pada urin tinggi, sakit kepala parah, kadar urin berkurang, dan gangguan penglihatan.

Penyakit ini jika tidak diketahui dari awal, dapat memperparah menjadi eklamsia. Penyakit yang dapat membahayakan ibu serta janin.

Penyakit ini ditandai dengan kejang-kejang. Selain itu dapat juga mengganggu fungsi organ seperti paru, ginjal, hati, dan dapat menyebabkan pembekuan darah juga.

3. Plasenta previa biasanya ditandai dengan pendarahan

3. Plasenta previa biasa ditandai pendarahan

Plasenta previa ini adalah kondisi dimana letak plasenta bayi sebagian atau seluruhnya berada di bawah menutupi jalan lahir.

Normalnya, plasenta yang menempel pada rahim Mama ini akan melebar ke arah atas serta menjauhi leher rahim atau serviks.

Namun untuk beberapa orang ada yang sedari awal hingga akhir, plasenta akan terus berada di bawah dan menutupi jalan lahir bayi. Meskipun ini jarang dialami oleh ibu hamil, tapi tetap ada kemungkinan bisa terjadi.

Tanda-tanda orang yang memiliki plasenta previa biasanya terjadi pendarahan tanpa rasa sakit pada 3 bulan akhir masa kehamilan.

Ibu dengan plasenta previa sangat mungkin melahirkan bayi prematur, atau bahkan yang terparah jika pendarahan terjadi di trimester kedua, kemungkinan plasenta lepas dari bayi dan dapat menyebabkan kematian pada bayi.

Mama harus terus mengonsultasikan pada dokter apabila terjadi pendarahan, dan orang yang memiliki kelainan ini juga tidak boleh kelelahan selama hamil, karena meningkatkan risiko terjadinya keguguran.

4. Kencing manis (Diabetes gestasional) bisa membuat berat badan bayi jadi besar

4. Kencing manis (Diabetes gestasional) bisa membuat berat badan bayi jadi besar
i.ytimg.com

Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil, seperti perubahan hormon estrogen, progesteron, dan laktogen plasenta membuat insulin tidak dapat bekerja dengan baik sehingga gula dalam darah akan meningkat.

Hal ini dapat diperparah jika Mama mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula saat hamil.

Diabetes gestasional dapat membuat berat badan bayi menjadi besar, dan dapat juga menyebabkan beberapa kemungkinan lain seperti keguguran, bayi lahir prematur, dan mengalami preeklamsia.

Maka dari itu penting bagi Mama untuk selalu mengontrol makanan yang dimakan saat hamil, mengganti cemilan dengan yang lebih sehat dan rendah gula, serta melakukan cek darah khususnya di trimester ketiga.

Baca Juga:Memiliki Diabetes Saat Hamil, Ini yang Harus Diperhitungkan

5. Keputihan bisa sangat membahayakan bagi ibu hamil

5. Keputihan bisa sangat membahayakan bagi ibu hamil
hydralyte.com

Keputihan memang wajar terjadi pada ibu hamil. Tapi Mama harus tahu, keputihan apa yang berbahaya dan harus segera diobati.

Pada dasarnya, ada 3 jenis jamur atau bakteri yang menyebabkan keputihan yang membahayakan:

  1. Candida,membuat keputihan berbentuk gumpalan putih seperti susu dan membuat gatal.
  2. Trikomonas vaginalis, membuat keputihan berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk.
  3. Bakterial vaginosis, membuat keputihan berwarna abu-abu dan berbau amis.

Ketiganya sama sama membuat bayi lahir prematur atau air ketuban pecah lebih awal.

Jadi, jika Mama merasa ada yang tidak wajar dengan keputihan yang Mama alami, langsung periksakan ke dokter untuk diobati secepatnya ya.

Beberapa penyakit memang dapat menyerang secara tiba-tiba, tanpa diketahui penyebabnya.

Adapula yang keturunan, atau karena riwayat kesehatan dari kehamilan sebelumnya.

Jadi, Mama perlu lebih hati-hati dan mengonsultasikannya pada dokter kandungan apabila terdapat gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan di atas.

Topic:

The Latest