Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pixabay/regina_zulauf
Pixabay/regina_zulauf

Istilah air ketuban pasti sudah tidak asing lagi di telinga mama. Istilah air ketuban atau yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan amniotic fluid ini pasti sangat sering ditemukan saat Mama sedang mencari informasi atau membaca artikel tentang kehamilan dan persalinan.

Seperti pada pembahasan tentang kehamilan dan persalinan, Mama tentu sering mendengar tentang pecah ketuban atau water broke, ketuban bocor sehingga cairannya menetes sebelum waktunya melahirkan, hingga bagaimana air ketuban melindungi janin selama di dalam kandungan.

Sebenarnya, apa sih air ketuban itu? Apa saja fungsi air ketuban selama kehamilan? Benarkah air ketuban bisa melindungi janin dari suhu yang rendah? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak artikel dari Popmama.com yang satu ini ya, Ma!

Apa Itu Air Ketuban?

Freepik/Macrovector

Air ketuban adalah cairan berwarna kuning terang yang menjadi tempat berlindung janin selama di dalam kandungan, atau tepatnya di dalam kantung ketuban. Di dalam kantung ketuban inilah janin berada bersama air ketuban dan berenang di dalamnya.

Air ketuban secara terus-menerus bersirkulasi bersamaan dengan janin menghirup atau menelan air ketuban sebelum akhirnya mengeluarkan air tersebut dari alat kelaminnya seperti manusia yang sedang buang air.

Pada usia kehamilan 34 minggu, jumlah air ketuban di sekitar bayi adalah 800 ml, sementara menjelang persalinan, yaitu di usia kehamilan 40 minggu, jumlahnya berkurang menjadi 600 ml saja. Karena itulah, dokter biasanya akan secara rutin mengecek apakah jumlah air ketuban masih cukup atau tidak untuk bayi.

Menariknya, 98 persen dari air ketuban berasal dari air, elektrolit, peptida, karbohidrat, dan molekul pendukung lainnya, sementara 2 persen sisanya adalah mengandung lipid dan hormon. Jadi, air ketuban bukan sekedar air murni saja, ya, tetapi ada banyak kandungan di dalamnya yang juga akan mendukung perkembangan janin.

Bagaimana Perkembangan Air Ketuban di Masa Kehamilan?

debate.org

Air ketuban pun ternyata memiliki dua tahap perkembangan sesuai dengan perkembangan janin dan kantung ketuban juga:

  • Awal kehamilan. Saat pembuahan sel telur hingga usia 8 minggu, air ketuban sebagian besar berasal dari ibu hamil. Pada usia kehamilan 10 minggu, janin mulai menghasilkan urin yang kemudian bercampur dengan air ketuban.
  • Akhir kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga, kantung ketuban semakin mengembang dan cairan ketuban pun semakin banyak, karena berisikan urin, sekresi paru-paru, sekresi gastrointestinal, serta ekskresi tali pusar dan permukaan plasenta, yang berkontribusi terhadap kandungan air ketuban.

Apa Saja Fungsi Air Ketuban?

Ilustrasi - newsweek.com

Meskipun terdengar seperti berasal dari kotoran tubuh janin, air ketuban ternyata memiliki banyak fungsi, lho:

  • Sebagai bantal pelindung janin. Air ketuban akan melindungi janin agar tidak terbentur dengan organ tubuh ibu hamil yang bisa menyebabkan trauma pada janin.
  • Pelindung tali pusar. Air ketuban mengalir di antara tali pusar dan janin.
  • Melindungi janin dari infeksi. Air ketuban memiliki antibakteri yang bisa melindungi janin dari infeksi.
  • Mengandung nutrisi esensial. Nutrisi ini meliputi protein, elektrolit, imunoglobulin, dan vitamin yang mendukung perkembangan janin.
  • Membantu janin bergerak. Air ketuban juga membantu janin untuk berenang di dalam rahim, untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan sistem muskuloskeletal, gastrointestinal, dan paru-paru.
  • Menjaga temperatur di sekitar janin. Air ketuban mampu menjaga temperatur di sekitar janin agar janin tidak merasa kepanasan atau kedinginan.

Nah, itu dia tadi penjelasan tentang fungsi air ketuban selama kehamilan. Ternyata, selain bisa melindungi janin, air ketuban punya banyak fungsi lainnya selama kehamilan.

Editorial Team