Menurut National Institutes of Health, siklus tidur manusia memiliki lima tahap, salah satunya adalah Rapid Eye Movement atau REM (gerakan mata) yang membentuk sekitar 25 persen tidur yang nyenyak sehingga membuat seseorang akan bermimpi.
Ketika kamu tertidur, kamu akan memasuki tahap REM pertama setelah sekitar 70 hingga 90 menit, dan REM terjadi beberapa kali pada malam hari saat siklus tidur berulang.
Menurut Dr. Ryan Donald, a physician and assistant professor of sleep medicine at The Ohio State University Wexner Medical Center, ketika bermimpi, otak kamu secara aktif memilah-milah pengalaman dan emosi baru-baru, dan bermimpi dianggap berperan dalam konsolidasi memori dan memproses informasi baru.
Dr. Julie Levitt, seorang OB-GYN dan instruktur klinis di Northwestern Medicine di Chicago mengatakan jika siklus tidur seseorang rusak dan kita terbangun selama tahap REM, kita akan lebih mungkin mengingat dengan jelas apa yang diimpikan dan ibu hamil sering mengalami gangguan tidur yang berbeda pada tahap kehamilan.
"Meningkatnya kadar progesteron pada trimester pertama dapat memicu insomnia, itu kondisi yang cukup umum," kata Levitt kepada Live Science. Levitt menambahkan bahwa itu biasanya mereda pada 12 hingga 16 minggu dalam kehamilan, tetapi akan timbul kembali di trimester ketiga atau sekitar 28 minggu dan lebih. Hal ini akan membawa peningkatan ketidaknyamanan fisik yang dapat mengganggu istirahat malam hari.
"Kualitas tidur adalah hak yang harus terpenuhi sebelum kamu akan melahirkan bayi. Apalagi saat hamil, kamu harus bangun untuk buang air kecil di malam hari, atau kamu mungkin mendengkur, atau menderita sleep apnea," tambahnya.
Gangguan lainnya seperti, rasa gelisah, gangguan yang menyebabkan keinginan kuat untuk menggerakkan kaki, juga dapat bermanifestasi selama kehamilan dan mengganggu tidursiklus tidur.
Ryan Donald menambahkan, gangguan tidur yang sering bisa meningkatkan kemungkinan bangun selama tahap REM dari siklus tidur, ini membuat mimpi tampak terlihat, lebih sering, dan berkesan saat bangun.
"Kualitas tidur yang lebih rendah, durasi tidur yang lebih pendek, lebih banyak gangguan saat tidur. Ini semua dapat meningkatkan kemungkinan ibu hamil mengingat mimpi," katanya Ryan Donald.