Mendiagnosis inkompetensi serviks bisa jadi sulit. Tidak ada tes yang dapat mendiagnosisnya sebelum kehamilan. Beberapa tes, seperti pencitraan resonansi magnetik (MRI) atau ultrasonografi (USG), dapat digunakan untuk mendiagnosis kelainan yang dapat menyebabkan inkompetensi serviks sebelum Mama hamil.
Setelah Mama hamil, dokter akan menanyakan riwayat medis dan gejala. Dokter mungkin mendiagnosis Mama dengan inkompetensi serviks jika Mama memiliki riwayat melahirkan di trimester kedua, atau jika serviks terbuka dan menipis sebelum usia kehamilan 24 minggu.
Beberapa tes yang mungkin dilakukan dokter untuk membantu mendiagnosis inkompetensi serviks meliputi:
USG transvaginal. Dokter mungkin menggunakan tes ini untuk melihat apakah selaput ketuban menonjol dari serviks. Sebuah tongkat tipis akan dimasukkan ke dalam vagina. Tongkat ini mengirimkan gelombang suara yang digunakan untuk menghasilkan gambar.
Tes laboratorium. Dokter mungkin akan melakukan amniosentesis untuk memeriksa apakah Mama mengalami infeksi. Dalam tes ini, dokter akan memeriksa sampel cairan ketuban untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi.
Pemeriksaan panggul. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat apakah selaput ketuban menonjol dari serviks. Jika demikian, Mama mungkin mengalami inkompetensi serviks.
Beberapa risiko yang terkait dengan inkompetensi serviks meliputi:
Tidak ada cara untuk mencegah inkompetensi serviks. Ada banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk menjaga kehamilan sesehat mungkin, termasuk:
Konsumsilah makanan yang sehat. Saat hamil, Mama membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, dan nutrisi lainnya. Mengonsumsi vitamin prenatal akan membantu Mama mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Tambahkan berat badan yang ideal. Jika berat badan Mama sehat sebelum hamil, Mama mungkin perlu menambah berat badan antara 11 dan 15 kg. Menambah berat badan yang cukup, tetapi tidak terlalu banyak, akan membantu janin berkembang dan tumbuh.
Lakukan perawatan dan pemeriksaan prenatal secara teratur. Menemui dokter secara teratur selama kehamilan penting untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Pastikan Mama memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan Mama, termasuk masalah kesehatan yang pernah Mama alami pada kehamilan sebelumnya.
Hindari zat-zat berbahaya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk obat bebas dan obat herbal. Berhentilah merokok jika Mamamerokok. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
Tergantung pada beberapa hal, kandungan lemah bisa bertahan, Ma. Bila Mama merasakan mengalami kandungan lemah saat hamil, diskusikan dengan dokter mengenai penanganannya, ya!