Sindrom HELLP adalah hemolisis atau gangguan darah dan peningkatan fungsi hati. HELLP merupakan komplikasi utama dari preeklampsia. Sindrom HELLP biasanya terjadi pada kehamilan trimester ketiga atau setelah usia kehamilan 20 minggu. Sindrom ini juga bisa membahayakan dan bisa menyebabkan kematian.
HELLP sendiri merupakan sebuah akronim, yang terdiri dari (H) hemolytic anemia; yaitu sel darah merah dalam tubuh akan hancur dengan cepat, membuat mama mempunyai jumlah sel darah merah yang rendah, (EL) elevated liver enzymes; mengindikasikan jika liver mama mempunyai performa yang buruk, serta tidak mampu mengolah racun yang terdapat di dalam tubuh mama dengan efektif, serta (LP) low platelet count; yakni tubuh mama akan kesulitan membekukan darah dan dapat menyebabkan mama mengalami perdarahan saat menjalani proses persalinan nanti.
Sindrom HELLP saat hamil sering dikaitkan dengan adanya preeklampsia, yaitu tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Selain itu, sindrom ini kerap kali ditandai dengan adanya nyeri pada ulu hati, mual dan muntah.
Pandangan pun menjadi kabur, kerap sakit kepala, hingga merasa kesemutan. Yang menjadi gejala dominan dari sindrom ini adalah jumlah trombosit akan menurun drastis.
Beberapa gejala lain dari sindrom HELLP yakni seperti pembengkakan di tangan, tungkai, wajah, kenaikan berat badan yang berlebihan hingga tiba-tiba terjadi perdarahan spontan tanpa adanya pencetus, mengalami gangguan di area pencernaan, penglihatan terganggu, hingga terasa sakit saat bernapas. Apabila ibu hamil menunjukkan beberapa gejala tersebut, maka segera periksakan diri ke dokter.