Salah satu faktor yang menyebabkan kehamilan kriptik adalah hormon hCG yang tidak terdeteksi dalam alat tes kehamilan.
Hormon hCG dihasilkan oleh sel-sel di dalam plasenta, setelah sel telur yang telah dibuahi oleh sperma yang menempel di dinding rahim.
Selain itu, ada faktor lain yang bisa menjadi penyebab kehamilan kriptik, di antaranya adalah:
Kadar lemak tubuh terlalu rendah
Kehamilan kriptik bisa disebabkan oleh kadar lemak pada tubuh terlalu rendah. Kondisi ini umumnya dialami oleh atlet atau perempuan yang memang sering berolahraga.
Kadar lemak tubuh yang terlalu rendah bisa mempengaruhi kesuburan perempuan dan memicu hormon menjadi tidak seimbang, sehingga kehamilan menjadi sulit terdeteksi.
Perimenopause
Perimenopause adalah periode transisi yang dialami perempuan saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi atau menopause.
Saat di periode perimenopause, produksi hormon estrogen pada tubuh cenderung menjadi tidak stabil. Maka dari itu, perempuan yang sedang dalam periode perimenopause berpotensi tidak menyadari kehamilan.
Dipengaruhi oleh kehamilan sebelumnya
Kehamilan kriptik bisa dipengaruhi oleh kehamilan sebelumnya. Perempuan yang baru saja melahirkan bisa mengalami kehamilan kriptik karena hormon yang masih belum stabil pasca melahirkan.
Mengalami depresi
Penyebab selanjutnya adalah stres dan depresi yang bisa menyebabkan hormon tubuh tidak stabil. Perempuan cenderung lebih rentan mengalami stres dan depresi, sehingga risiko perempuan mengalami kehamilan kriptik semakin besar.
Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom Ovarium Polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah sebuah kondisi di mana keseimbangan hormon wanita terganggu.
Hormon yang mengalami gangguan adalah hormon estrogen dan progesteron yang menjadi tidak seimbang.
Gangguan ini bisa mengurangi kesuburan pada perempuan dan menyebabkan menstruasi tidak teratur.