Hamil anak kembar, terutama dua janin atau lebih, ternyata bisa menyebabkan hasil tes kehamilan negatif palsu. Hal ini berkaitan dengan kadar hormon hCG yang diproduksi tubuh setelah embrio menempel di dinding rahim, biasanya sekitar 6-10 hari setelah pembuahan.
Pada kehamilan kembar, kadar hCG dalam tubuh bisa meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Meskipun hormon hCG yang tinggi seharusnya menghasilkan hasil tes positif, malah justru kadar yang terlalu tinggi bisa membingungkan alat tes kehamilan.
Dr. Catherine Caponero, seorang dokter kandungan dari Ohio, menjelaskan bahwa ketika hCG terlalu tinggi, alat tes bisa gagal membaca kadar hormon tersebut dengan benar karena rasio antara hCG dan antibodi di dalam tes menjadi tidak seimbang. Akibatnya, hasil yang muncul bisa negatif palsu, meskipun sebenarnya sedang hamil.
Fenomena ini dikenal sebagai hook effect, dan meskipun jarang terjadi, tetap perlu diwaspadai.
"Hanya sekitar kurang dari 2% tes kehamilan negatif yang disebabkan oleh kondisi ini. Hook effect biasanya terjadi ketika kadar hormon hCG dalam tubuh mencapai 500.000 mIU/mL setengah dari angka tersebut," ujar Dr. Catherine Caponero.