Apakah Mama sedang hamil anak kedua saat ini? Beberapa ketakutan paling umum saat hamil anak kedua yang akan kita bahas kali ini mungkin saja sedang Mama alami.
Namun, Mama harus memahami bahwa setiap ketakutan yang disebutkan di sini adalah wajar. Jadi, Mama tidak perlu khawatir yang berlebihan, ya. Semua ini pasti bisa Mama lalui.
Nah, untuk mengetahui apa saja ketakutan paling umum saat hamil anak kedua, Mama wajib menyimak artikel Popmama.com yang satu ini, ya!
Membayangkan harus membagi kasih sayang kepada dua anak yang salah satunya masih dalam kandungan memang sulit untuk dilakukan ya, Ma. Jadi, wajar jika Mama merasa khawatir tentang hal ini.
Namun ternyata, menurut seorang psikolog parenting di New York, Susan Bartell, Psy.D., jika sudah bisa memiliki bonding yang kuat dengan anak pertama, maka Mama bisa melakukannya juga kepada anak-anak berikutnya.
Saat bayi masih di dalam perut, Mama bisa melakukan bonding dengan mengajaknya bicara sambil sesekali mengelus perut mama. Mama juga bisa mengikuti kelas prenatal yoga untuk melakukan bonding dengan janin, lho.
Jika sebelumnya memiliki pengalaman melahirkan yang sulit, misalnya kontraksi atau proses persalinan yang terlalu lama, maka Mama mungkin akan memiliki ketakutan tentang persalinan anak kedua.
Mama mungkin berpikir bahwa persalinan kedua bisa saja sama atau bahkan lebih sulit dari yang pertama. Karena itulah, di kehamilan yang kedua ini, Mama harus lebih aktif mencari informasi dan melakukan pola hidup sehat demi persalinan yang lancar di kemudian hari.
Jika memang dibutuhkan, Mama bisa berkonsultasi ke dokter kandungan dan membuat rencana persalinan, seperti mendiskusikan jenis persalian pilihan mama dan bagaimana cara mewujudkannya.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab Mama tidak bisa menyusui bayi. Namun, tidak semua bayi sama ya, Ma. Jika sebelumnya Mama tidak bisa menyusui anak pertama mama, bukan berarti hal yang sama terjadi pada anak kedua.
Jika Mama memang memiliki kendala saat menyusui anak pertama, Mama bisa meminta bantuan tenaga profesional, seperti konsultan laktasi, untuk mencari jalan keluar terbaik. Semoga kendala yang ada tidak membatasi keinginan dan kemampuan mama dalam menyusui si Kecil nantinya, ya.
Menyeimbangkan waktu dan bersikap adil dalam memberikan perhatian antara dua anak memang akan menjadi kendala tersendiri, Ma. Namun, bukan berarti harus dipaksakan bisa melakukannya begitu anak kedua mama lahir, ya.
Pada dasarnya, menyeimbangkan dan bersikap adil ini akan berbeda di setiap keluarga, sehingga Mama pun akan belajar dan semakin pintar mengaturnya seiring berjalannya waktu.
Susan menjelaskan bahwa tidak mengapa jika anak pertama mama merasa perhatian untuknya sedikit berkurang seiring berjalannya waktu, karena Mama tidak bisa selamanya menjadi teman bermainnya.
Sebagai gantinya, Mama bisa menyisihkan waktu untuk bermain dengan anak pertama mama saat bayi sedang tertidur. Meskipun perhatian mama mungkin berkurang, bukan berarti Mama bisa mengabaikannya, kan?
Mama harus mulai memikirkan tentang siapa yang akan menjaga anak pertama mama saat Mama harus melahirkan, misalnya dititipkan dengan baby sitter di rumah, atau bersama saudara terdekat.
Hal ini pun harus dibicarakan dengan anak pertama mama, ya. Pastikan dia tahu bahwa Mama dan Papa tidak akan bersamanya selama satu atau dua malam. Jelaskan juga bahwa Mama harus melahirkan dan akan membawakan adik kecilnya saat pulang ke rumah.
Persiapan ini harus dijelaskan jauh-jauh hari sebelum HPL mama, ya, agar si Kecil paham dan siap menerima kondisi saat harus ditinggal beberapa malam.
Nah, itu dia tadi ketakutan paling umum saat hamil anak kedua, Ma. Apa Mama sedang merasakannya saat ini? Semoga artikel ini bisa membantu menghadapi ketakutan mama, ya!