Dilansir WEBMD, asam folat merupakan pengembangan dari vitamin B. Asam folat memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah dan membantu tabung saraf bayi berkembang ke otak dan sumsum tulang belakangnya.
Sementara itu, dilansir Global Healing Center, Dr. Edward Group DC, NP, DACBN, DCBCN, DABFM mengatakan asam folat juga dikenal sebagai vitamin B9.
Asam folat membantu tubuh melakukan banyak fungsi penting, termasuk biosintesis nukleotida dalam sel, sintesis dan perbaikan DNA, pembuatan sel darah merah, dan pencegahan anemia.
Asam folat juga mendorong perkembangan janin secara normal. Sebenarnya, asam folat, kalsium, dan zat besi telah lama dianggap sebagai kandungan mujarab bagi kesehatan prenatal.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat memiliki efek negatif yang signifikan terhadap perkembangan otak anak yang belum lahir.
Dilansir Baby Center, beberapa orang memiliki variasi genetik yang dikenal sebagai mutasi metilenetetrahidrofolat reduktase (MTHFR). Mutasi genetik ini menyebabkan seseorang kesulitan dalam memproses asam folat pada tubuhnya.
Jika Mama mengalami mutasi ini, bicarakan dengan dokter untuk tetap mendapatkan cukup asam folat.
Ibu hamil yang menderita diabetes atau yang memakai obat antiseizure tertentu juga berisiko memiliki bayi dengan cacat tabung syaraf. Jika Mama mengalami hal ini, temui dokter sebelum merencanakan kehamilan untuk meminimalkan risiko yang bisa terjadi.
Untungnya, asam folat juga dapat kita temui pada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.