Penyebab dari phantom pregnancy ini belum diketahui secara pasti, namun para ahli dan dokter menyatakan bahwa faktor psikologis dan hormonal berperan besar menciptakan kondisi ini.
Pada dasarnya, tubuh tertipu oleh oleh pikiran sehingga tubuh menginterpretasikan sinyal sebagai kehamilan, dan memicu pelepasan hormon, seperti estrogen dan prolaktin, yang dapat menyebabkan gejala kehamilan yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa teori utama tentang penyebab dari phantom pregnancy atau kehamilan palsu:
Karena adanya keinginan kuat untuk hamil, otak akan memicu perubahan hormonal yang menyebabkan gejala kehamilan.
Hal ini mungkin terjadi pada perempuan yang telah berjuang dengan infertilitas, mengalami keguguran, atau peristiwa traumatis lainnya.
Beberapa ahli berteori bahwa pembesaran perut, adanya sensasi gerakan janin, dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas dalam sistem saraf simpatik.
Perempuan dengan depresi berat atau stres berat mungkin mengalami perubahan hormon reproduksi. Selain itu, obat antipsikotik dapat menyebabkan beberapa gejala seperti kehamilan, seperti penambahan berat badan, berhentinya menstruasi, dan nyeri payudara.
Beberapa kondisi termasuk tumor ovarium, depresi berat, kanker, obesitas, dan kehamilan ektopik, ditambah dengan faktor psikologis, dapat menyebabkan distensi perut yang mungkin dapat ditafsirkan oleh seseorang sebagai kehamilan.