Pexels/Karolina Grabowska
Seorang perempuan tidak akan mungkin mengalami menstruasi di masa kehamilan. Meski begitu, ibu hamil memiliki kemungkinan untuk mengalami perdarahan.
Perdarahan yang dialami oleh ibu hamil umumnya cenderung lebih sering terjadi selama trimester pertama. Berikut penyebab prndarahan pada ibu hamil di trimester pertama:
- kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim),
- infeksi,
- keguguran,
- pendarahan subkorionik (pendarahan yang terjadi antara dinding rahim dan plasenta), dan
- penyakit trofoblas gestasional (GTD), kondisi mengandung jaringan janin abnormal.
Setelah trimester pertama, ibu hamil juga tetap memiliki kemungkinan untuk mengalami perdarahan. Apabila ibu hamil mengalami perdarahan setelah minggu ke-20 kehamilan, kondisi yang menjadi penyebab perdarahan di antaranya:
Perdarahan yang terjadi di minggu ke-20 kehamilan bisa terjadi setelah dilakukannya pemeriksaan serviks oleh dokter. Prosedur pemeriksaan ini umumnya dapat menyebabkan beberapa perdarahan ringan.
Plasenta previa adalah suatu kondisi yang terjadi ketika plasenta berada di bawah rahim sehingga menghalangi jalan lahir bayi.
Hubungan seksual juga bisa menjadi salah satu alasan ibu hamil mengalami perdarahan di masa kehamilan. Perdarahan yag terjadi setelah melakukan hubungan seksual disebabkan karena adanya peningkatan sensitivitas jaringan vagina dan serviks.
Solusio plasenta adalah suatu kondisi di mana plasenta mulai terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan pendarahan.
Jika seorang ibu hamil mengalami perdarahan pada setiap tahap kehamilan, ia harus memerhatikan warna, jumlah, dan konsistensi perdarahan tersebut. Hal ini akan memudahkan dokter saat melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab perdarahan.