Sekarang Mama mungkin bertanya-tanya mengapa gangguan pendengaran justru muncul di masa kehamilan? Dan bagaimana hubungan antara kehamilan dan gangguan pendengaran?
Selama kehamilan, cairan tubuh, volume darah, dan kadar hormon perempuan meningkat. Semua ini memiliki beberapa efek buruk pada sistem pendengaran kita.
Berikut adalah beberapa penyebab khusus pada beberapa gangguan pendengaran saat hamil:
1. Penyebab ibu hamil mendadak tidak bisa mendengar
Perubahan kardiovaskular dan hematologis selama kehamilan menyebabkan gangguan sirkulasi cairan koklea di telinga bagian dalam. Peningkatan atau penurunan cairan koklea atau masalah pada sirkulasi koklea dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural mendadak (tuli mendadak).
Dan berdasarkan sebuah penelitian, sindrom sangat umum dialami oleh ibu hamil.
2. Penyebab tinnitus
Faktor utama di balik tinnitus adalah tekanan darah tinggi, anemia atau kekurangan zat besi, migrain atau sakit kepala, sinus, stres dan kurang tidur. Dari faktor-faktor tersebut penyebab utama tinnitus selama kehamilan adalah peningkatan tekanan darah.
Telinga bagian dalam ditutupi dengan beberapa pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah mentransmisikan cairan langsung di dalam koklea. Tekanan yang meningkat pada koklea ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam menciptakan sensasi pendengaran.
Selain itu, kecenderungan retensi garam dan air selama kehamilan menyebabkan pembengkakan lokal. Jika pembengkakan ini terjadi pada jaringan di sekitar koklea, maka dapat menyebabkan tinitus.
Perubahan tingkat estrogen dan progesteron dapat mengubah aktivitas sel di telinga bagian dalam dan menyebabkan tinnitus.
3. Penyebab otosklerosis
Otosklerosis disebabkan ketika tulang telinga tengah bernama stapes tersangkut di satu tempat. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti infeksi campak sebelumnya, gangguan kekebalan, atau mengalami fraktur stres pada jaringan tulang di sekitar telinga bagian dalam.