Plasenta akan terus terhubung dengan dinding rahim dan terus memberikan bayi nutrisi serta oksigen melalui tali pusarnya. Melansir dari March of Dimes, jika Mama mengalami plasenta previa pada awal kehamilan, sebenarnya hal ini bukan masalah yang serius.
Plasenta previa adalah masalah kehamilan yang kerap terjadi pada 1 di antara 200 kehamilan. Seiring dengan perkembangan kehamilan, kondisi plasenta previa juga akan membaik. Tetapi, plasenta previa biasanya akan sebabkan pendarahan yang serius dan juga komplikasi kehamilan lainnya.
Jika kondisi plasenta masih berada di bawah saat awal kehamilan, sebaiknya Mama jangan dulu khawatir. Menurut National Institute of Health, memasuki usia kehamilan pada trimester kedua, plasenta akan tumbuh dan berpindah ke bagian atas dinding rahim serta menjauhi serviks.
Saat memasuki usia kehamilan di trimester kedua, tetapi kondisi plasenta belum beranjak naik ke bagian atas dinding rahim. Maka, kondisi inilah yang menjadi tanda bahwa Mama alami plasenta previa.
Jadi, jika Mama mengalami plasenta previa pada saat hamil muda, sebaiknya jangan dulu panik yang berlebih. Kondisi ini masih terbilang normal, Ma! Tetapi untuk meminimalisir risiko yang dapat terjadi, Mama sebaiknya melakukan konsultasi bersama dengan dokter kandungan.
Konsultasi ini berguna untuk memantau dan melihat pergerakan plasenta selama kehamilan. Konsultasi ini juga bertujuan untuk meminimalisir risiko terjadinya plasenta previa pada usia kehamilan yang lebih matang hingga sesaat sebelum melahirkan.