Alasan utama seseorang mengonsumsi pelancar haid adalah siklus menstruasi yang kurang teratur. Lantaran sering mengalami telat haid, akhirnya beberapa perempuan meminum pelancar haid.
Obat ini sebenarnya berguna untuk menyuburkan kandungan. Sehingga hormon-hormon pengatur pelepasan sel telur diproduksi dengan jumlah sesuai kadarnya.
Obat pelancar haid umumnya terbagi menjadi dua, yakni obat yang diresepkan oleh dokter dan obat yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti jamu.
Beberapa jenis obat pelancar haid yang diresepkan dokter:
- Clomiphene atau serophene
- Gonadotropin
- Progesterin
- Metformin
Obat-obat tersebut tidak bisa dibeli dan dikonsumsi secara sembarangan, karena harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Sementara itu, jamu tradisional dengan kandungan kunyit, asam jawa (tamarin), kencur, jahe, temulawak, dan kayu manis juga menjadi obat pelancar haid sekaligus pereda nyeri haid.
Dalam jurnal International Journal of Applied Engineering Research tahun 2020, penelitian yang berjudul Influence of Curcumin and Ginger in Primary Dysmenorrhea: A Review menyebutkan, jamu kunyit asam dengan campuran jahe adalah contoh obat pereda nyeri dan pelancar haid paling ampuh.