Hormon adalah salah satu alasannya. Pada kehamilan, penyakit ini menyebabkan perubahan pada saluran kemih dan hal ini membuat perempuan lebih mungkin terkena infeksi. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan refluks vesikoureteral, suatu kondisi di mana urin mengalir kembali dari kandung kemih ke ginjal. Hal ini dapat menyebabkan ISK.
Saat hamil, urine mengandung lebih banyak gula, protein, dan hormon. Perubahan ini juga menempatkan Mama pada risiko lebih tinggi terkena ISK.
Karena Mama sedang hamil, rahim yang membesar menekan kandung kemih. Itu membuat Mama sulit mengeluarkan semua urine di kandung kemih. Sisa urine bisa menjadi sumber infeksi.
Penyebab ISK lainnya meliputi:
- Escherichia coli dan bakteri lain dari kotoran Mama. E. Coli adalah penyebab ISK yang paling umum dan dapat berpindah dari rektum ke uretra jika Mama tidak menyekanya dari depan ke belakang.
- Aktivitas seksual dapat memindahkan bakteri di dekat vagina ke dalam uretra Mama.
- Streptokokus grup B. Banyak perempuan memiliki bakteri ini di usus besar dan vaginanya. Hal ini dapat menyebabkan ISK dan perempuan dapat menularkannya kepada bayi baru lahirnya. Dokter akan menguji bakteri ini sekitar minggu ke 36 hingga 37 kehamilan. Jika Mama positif mengidap streptokokus grup B, dokter akan memberi Mama antibiotik IV selama persalinan.