Bolehkah Ibu Hamil Trimester Pertama Bepergian Jauh?

Kehamilan di trimester awal dianggap rentan, lantas apakah aman melakukan perjalanan jarak jauh?

26 Maret 2024

Bolehkah Ibu Hamil Trimester Pertama Bepergian Jauh
Freepik/chevanon

Menjadi seorang ibu hamil membawa tanggung jawab yang besar dalam menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan. 

Mendekati hari Lebaran, salah satu pertanyaan yang sering kali muncul adalah tentang keamanan melakukan perjalanan jauh atau mudik ketika ibu hamil berada di trimester pertama. 

Trimester awal sering dianggap sebagai fase yang rentan, di mana organ dan sistem vital pada janin sedang berkembang dengan cepat. Lantas, bolehkah ibu hamil trimester pertama melakukan mudik atau bepergian jauh?

Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum dari MedicineNet

1. Bolehkah ibu hamil trimester pertama bepergian jauh?

1. Bolehkah ibu hamil trimester pertama bepergian jauh
Freepik/freepik

Pada dasarnya, Mama tetap diperbolehkan melakukan perjalanan jauh pada trimester pertama kehamilan, asalkan tubuh dan kehamilan mama dalam keadaan sehat, serta dokter kandungan telah memberikan izin.

Dalam kebanyakan kasus, ibu hamil dapat melakukan perjalanan dengan aman pada trimester pertama kehamilan. Risiko keguguran memang cenderung lebih tinggi di awal-awal kehamilan, namun peningkatan risiko tersebut memang pada dasarnya ada bahkan tanpa bepergian jauh sekali pun. 

Jika tidak mengalami komplikasi apa pun, maka ibu hamil diperbolehkan melakukan perjalanan asalkan tetap memastikan tubuh dalam keadaan sehat. 

Di sisi lain, jika Mama merasa mual dan sering kali muntah akibat hormon kehamilan, disarankan untuk menghindari perjalanan jauh selama trimester pertama. 

Merasa mual, muntah, dan kelelahan di pagi hari saat trimester pertama merupakan hal yang wajar. Perjalanan mudik akan terasa begitu berat jika Mama memaksakan untuk bepergian dengan kondisi tersebut. Ibu hamil juga akan lebih rentan mengalami mabuk perjalanan selama fase itu. 

Umumnya, waktu atau fase teraman untuk bepergian adalah jika usia kehamilan sudah menginjak 14 minggu (3 bulan). Pada fase tersebut, rasa mual di pagi hari cenderung sudah mereda dan Mama memiliki energi yang cukup untuk aktif bergerak. 

Editors' Pick

2. Kondisi yang membuat ibu hamil tidak boleh bepergian

2. Kondisi membuat ibu hamil tidak boleh bepergian
Freepik/8photo

Terdapat beberapa kondisi ibu hamil yang membuatnya tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan di trimester pertama, di antara lain: 

  • Pendarahan.
  • Memiliki riwayat keguguran. 
  • Memiliki riwayat kehamilan ektopik.
  • Pernah melakukan persalinan prematur. 
  • Penyakit jantung atau gagal jantung kongestif.
  • Alami anemia berat.
  • Kehamilan anak kembar. 
  • Berencana bepergian ke destinasi yang terjangkit virus Zika atau malaria.
  • Tubuh sedang tidak sehat. 
  • Merasa sangat sakit. 

Penting untuk membicarakan rencana perjalanan ibu hamil dengan dokter atau tenaga medis. Mereka dapat membantu memutuskan apakah kondisi mama baik atau tidak untuk melakukan mudik. 

3. Apakah aman melakukan perjalanan udara selama kehamilan?

3. Apakah aman melakukan perjalanan udara selama kehamilan
Pexels/Sourav Mishra

Ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan perjalanan. Hal tersebut tidak berbahaya bagi bayi dan dianggap aman selama kehamilan dalam keadaan sehat. 

Di sisi lain, ibu hamil tidak diperbolehkan terbang jika mengalami komplikasi atau dalam kondisi memerlukan perawatan medis darurat. Jika Mama sering mengalami mual di pagi hari atau kerap mabuk perjalanan, sebaiknya hindari mudik dengan pesawat. 

Bagi sebagian ibu hamil, turbulensi penerbangan, gerakan saat lepas landas, dan pendaratan dapat menyebabkan mual serta muntah. Trimester pertama dan terakhir merupakan periode resiko tertinggi selama kehamilan. 

Beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil terbang jika kehamilannya sudah di atas 36 minggu. Ada baiknya pastikan kepada maskapai terlebih dahulu sebelum memesan jadwal penerbangan. 

4. Hal yang harus diperhatikan selama perjalanan saat hamil

4. Hal harus diperhatikan selama perjalanan saat hamil
Pexels/Antoni Shkraba

Jika ibu hamil memutuskan untuk bepergian pada trimester pertama, tetap pantau kesehatan tubuh dan perhatikan tanda-tanda komplikasi, seperti: 

  • Muntah yang tidak berhenti.
  • Diare yang tidak kunjung berhenti.
  • Pendarahan vagina.
  • Kontraksi.
  • Masalah penglihatan.
  • Sakit perut atau kram.
  • Dehidrasi.
  • Sakit kepala parah.

Jika ibu hamil mengalami gejala-gejala di atas, maka harus segera pergi ke rumah sakit. Penting juga untuk berhati-hati dengan asupan makanan dan air yang dikonsumsi, sehingga tidak boleh sembarangan. 

Minumlah air kemasan dan hindari es batu yang kemungkinan sudah terkontaminasi. Pastikan pula bahwa makanan yang dikonsumsi dalam keadaan higienis. 

5. Tips mudik atau bepergian jarak jauh bagi ibu hamil

5. Tips mudik atau bepergian jarak jauh bagi ibu hamil
Freepik/senivpetro

Ketika melakukan perjalanan jauh atau mudik, disarankan ibu hamil melakukan beberapa cara yang dapat membuat tubuh terasa lebih nyaman selama bepergian. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan: 

  • Makan dalam porsi kecil dan lebih sering.
  • Makan makanan sehat seperti pisang, roti gandum, dan pasta.
  • Minum banyak air.
  • Mengisap peppermint yang dapat menenangkan perut.
  • Minum teh peppermint untuk dapat menenangkan perut. 
  • Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
  • Memiliki tidur yang cukup agar tidak merasa kelelahan. 

Jadi, itu dia informasi seputar ibu hamil trimester pertama yang ternyata aman melakukan perjalanan jauh atau mudik. Semoga informasinya membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest