Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Reproductive Health menganalisis catatan kesehatan hampir 400.000 ibu dan lebih dari 500.000 bayi yang lahir di Skotlandia setelah 24 minggu kehamilan.
Para peneliti memeriksa silang data dengan catatan cuaca dari jangka waktu yang sama untuk mengukur paparan sinar matahari.
Risiko kelahiran prematur secara keseluruhan adalah 6%, namun risiko tersebut menurun pada mereka yang terpapar sinar matahari lebih banyak pada trimester pertama.
Para peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang terpapar lebih banyak sinar matahari pada trimester pertama memiliki risiko 10% lebih rendah terkena masalah pada plasenta yang terkait dengan kelahiran prematur dan keguguran dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit terkena sinar matahari.
Namun peneliti tidak menemukan hubungan antara paparan sinar matahari dengan risiko kelahiran prematur pada trimester kedua.
"Hal ini membuka mekanisme baru, dan jalur terapi potensial, untuk pencegahan kelahiran prematur," tulis para peneliti.
Faktanya, tim tersebut dilaporkan sedang mempelajari apakah cahaya buatan dapat meningkatkan kesehatan kehamilan untuk membantu orang tua yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari.