Bagaimana Perdarahan yang Normal saat Hamil?

Perdarahan lewat vagina juga dialami oleh ibu hamil, tapi kapan Mama perlu waspada?

24 April 2024

Bagaimana Perdarahan Normal saat Hamil
Pexels/Karolina Grabowska

Saat hamil, mengalami flek atau perdarahan mungkin bisa membuat Mama khawatir. Faktanya, pendarahan saat hamil cukup umum terjadi, terutama pada trimester pertama.

Sebagian besar mama tetap memiliki kehamilan dan janin yang sehat setelah mengalami flek atau perdarahan. Namun seberapa banyak pendarahan yang normal saat hamil?

Jawabannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini tentang bagaimana perdarahan yang normal saat hamil.

Perdarahan yang Normal saat hamil

Perdarahan Normal saat hamil
Freepik/Volody10

Pendarahan atau bercak di awal kehamilan cukup umum terjadi dan tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah. Perdarahan terkadang terjadi pada ibu hamil sekitar waktu perkiraan menstruasi mereka selama beberapa bulan.

Pada awal kehamilan, bercak atau pendarahan ringan bukanlah hal yang aneh. Mama mungkin mengalami pendarahan implantasi. Hal ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam lapisan rahim. Perdarahan implantasi ini cenderung berwarna merah muda kecokelatan dan berupa bercak-bercak.

Editors' Pick

Perdarahan dan Keguguran

Perdarahan Keguguran
Freepik/Freepik

Pendarahan saat awal kehamilan bisa menjadi tanda keguguran. Diperkirakan 30% perempuan mengalami pendarahan atau bercak; setengah dari mereka tetap memiliki kehamilan yang sehat.

1 dari 4 kehamilan akan berakhir dengan keguguran dalam 12 minggu pertama. Seringkali perempuan belum menyadari bahwa dia hamil dan akan mengalami menstruasi yang berat.

Perdarahan keguguran bisa bermacam-macam dan biasanya disertai dengan rasa kram dan nyeri di area perut bagian bawah.

Jika Mama mengalami keguguran, mungkin terdapat gumpalan dan jaringan lainnya. Setelah ini berlalu, perdarahan dan rasa sakit biasanya akan melambat dan kemudian berhenti.

Jika Mama terus mengalami perdarahan dan merasakan nyeri, pengobatan dan perawatan bedah mungkin diperlukan.

Apakah Perdarahan saat Hamil Dapat Menimbulkan Nyeri?

Apakah Perdarahan saat Hamil Dapat Menimbulkan Nyeri
Freepik/Gpointstudio

Nyeri sering kali dikaitkan dengan perdarahan saat hamil, namun tingkat nyerinya akan bergantung pada jenis pendarahannya. Nyeri kram yang berhubungan dengan pendarahan implantasi, seperti yang telah dibahas, biasanya ringan dan hilang dengan cepat.

Perdarahan yang lebih banyak bisa terasa lebih menyakitkan, terutama dalam situasi keguguran atau kehamilan ektopik.

Mama perlu memberi tahu dokter jika mengalami perdarahan berlebihan selama kehamilan.

Cara Menghentikan Perdarahan saat Hamil

Cara Menghentikan Perdarahan saat Hamil
Freepik

Perdarahan vagina yang signifikan pada kehamilan perlu ditangani secara medis oleh dokter. Jika tidak, kondisi ini bisa mengancam jiwa Mama dan janin.

Penatalaksanaan medis dapat berupa pembedahan dan pengobatan, tergantung pada penyebab dan seberapa serius pendarahannya. Jika perdarahannya serius dan tidak dapat dihentikan, Mama mungkin memerlukan pembedahan untuk menghentikan kehamilan (terminasi) atau melahirkan (solusio plasenta atau plasenta previa).

Jika mengalami perdarahan ringan di awal kehamilan, Mama dapat meminta nasihat dokter, namun Mama biasanya tidak memerlukan perawatan darurat.

Kemungkinan besar, perdarahan ringan saat hamil akan berhenti dengan sendirinya. Bila terjadi perdarahan ringan, segera istirahat dan gunakan pembalut.

Kapan Mama Harus Khawatir?

Kapan Mama Harus Khawatir
Freepik/freepik

Setiap melihat darah selama kehamilan mungkin membuat Mama khawatir. Mengkhawatirkan hal ini adalah hal yang wajar dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan kepastian.

Perdarahan vagina pada trimester pertama bisa sangat menegangkan, karena Mama harus menunggu hingga melewati usia 12 minggu saat risiko keguguran menurun.

Namun, perdarahan vagina yang banyak pada ibu hamil tentu menjadi perhatian dan perlu ditanggapi dengan serius. Bila Mama mengalami perdarahan seperti menstruasi saat hamil, Mama mungkin perlu mendapatkan perawatan medis.

Pendarahan yang parah berarti Mama mengganti pembalut dalam waktu 1 jam.

Berikut beberapa penyebab terjadinya perdarahan yang parah:

  • Kehamilan ektopik, dimana sel telur yang telah dibuahi menempel pada tempat yang salah, biasanya di tuba falopi. Biasanya, kehamilan ektopik akan pecah pada trimester pertama, antara 6 dan 16 minggu.
  • Solusio plasenta, yaitu plasenta terlepas dan mulai terangkat dari dinding rahim. Hal ini jarang terjadi dan biasanya terjadi pada trimester ketiga.
  • Plasenta previa, yaitu plasenta terletak di atas leher rahim dan karena alasan tertentu mulai mengeluarkan darah.
  • Persalinan prematur.

Ketika Mama tiba di rumah sakit, dokter akan segera memulai pengobatan, karena pendarahan hebat dapat mengancam jiwa Mama dan janin. Dokter akan melakukan beberapa hal, seperti:

  • Tes darah. Darah diambil dari pembuluh darah, biasanya di lengan.
  • Rabaan. Dokter meraba perut Mama, untuk melihat apakah rahim bengkak atau nyeri.
  • Pengobatan. Hal ini diberikan untuk membuat rahim berkontraksi dan menutup serta untuk menghentikan pendarahan.
  • USG. Pemindaian ini mencari kemungkinan penyebab pendarahan, dan memeriksa detak jantung serta fungsi organ janin.
  • Operasi. Tergantung pada penyebab pendarahan, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghentikannya. Jika Mama mendekati hari perkiraan lahir, dokter mungkin akan melakukan operasi caesar.

Jika Mama mengalami perdarahan hebat disertai rasa sakit, kapan pun selama kehamilan, segera beri tahu dokter. Dokter dapat memberi Mama informasi dan melakukan perawatan yang tepat.

Nah, itu penjelasan tentang perdarahan yang normal saat hamil. Bila Mama mengalami perdarahan saat hamil dan merasa khawatir, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya.

Semoga kehamilannya selalu sehat, Ma!

Baca juga:

The Latest