Dampak Pernikahan Sedarah pada Kehamilan

Pernikahan sedarah masih banyak ditemui di Indonesia, Ma

26 Maret 2024

Dampak Pernikahan Sedarah Kehamilan
Freepik/pch.vector

Di Indonesia, pernikahan atau hubungan sedarah merupakan hal tabu yang juga melanggar hukum dan agama. Namun karena beberapa alasan, pernikahan jenis ini masih marak, entah itu dilakukan dengan sukarela atau paksaan.

Padahal, pernikahan sedarah itu berisiko bagi kehamilan dan janin. Bila dilakukan dengan paksaan, itu pun akan berdampak pada mental perempuan.

Untuk memahaminya, Popmama.com sudah merangkum informasi soal dampak pernikahan sedarah pada kehamilan pada ulasan berikut ini.

Dampak Pernikahan Sedarah pada Kehamilan

Dampak Pernikahan Sedarah Kehamilan
Freepik/jcomp

Pernikahan atau hubungan sedarah atau dikenal dengan istilah inses adalah tindakan seksual yang dilakukan oleh dua individu yang memiliki ikatan keluarga.

Selain tidak dibenarkan secara moral dan norma sosial, tindakan ini juga berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada keturunan biologis.

Hubungan atau pernikahan sedarah yang dilakukan dengan paksaan menimbulkan beberapa risiko bagi perempuan, antara lain:

  • infeksi pada alat kelamin,
  • penyakit menular seksual,
  • nyeri pada vagina dan anus,
  • perdarahan,
  • konstipasi,
  • kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain itu, ibu hamil juga rentan mengalami depresi, gangguan makan, setres, dan gangguan tidur, Ma. Padahal seperti yang Mama ketahui, depresi yang berkepanjangan itu bisa memengaruhi kehamilan.

Depresi yang berlarut-larut hingga membuat ibu hamil susah makan, malas kontrol ke dokter, bahkan sampai menyakiti dirinya sendiri. Semua ini tentu saja bisa memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.

Bahkan, ibu hamil yang mengalami prenatal depression biasanya melahirkan bayi prematur dengan berat badan bayi yang rendah.

Editors' Pick

Dampak Pernikahan Sedarah pada Janin

Dampak Pernikahan Sedarah Janin
Pixabay/Weslleycs97

Seperti yang sudah diketahui, perkawinan atau hubungan sedarah juga bisa meningkatkan risiko cacat pada bayi kelak. Namun bagaimana dengan janin?

Hubungan atau pernikahan sedarah menurunkan variasi genetik, dan gen resesif yang mereka miliki mungkin bergabung menjadi dominan pada janin yang dikandung. Ini bisa menyebabkan banyak jenis cacat bawaan.

Selain itu, hubungan sedarah juga bisa meningkatkan risiko kematian neonatal atau persalinan prematur.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, hubungan sedarah yang dipaksa itu menyebabkan depresi pada sang mama. Pada akhirnya, depresi yang parah bisa memengaruhi kehamilan dan janin. Misalnya, depresi membuat si Mama tidak selera makan atau tidak mau merawat diri dan kehamilan. Itu akan menyebabkan perkembangan janin terganggu.

Perkawinan Sedarah Melanggar Hukum di Indonesia

Perkawinan Sedarah Melanggar Hukum Indonesia
Freepik/Racool_studio
Ilustrasi

Dalam Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan dilarang antara dua orang, antara lain:  

a. berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah atau ke atas;

b. berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara saudara, antara seorang dengan seorang saudara orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya;

c. berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan ibu/bapak tiri;

d. berhubungan susuan, anak susuan, saudara dan bibi/paman susuan;

e. berhubungan saudara dengan istri atau sebagai bibi atau keponakan dari istri, dalam hal seorang suami beristri lebih dari seorang;

f. yang mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku dilarang kawin. 

Lindungi Anak dan Keluarga dari Pernikahan Sedarah

Lindungi Anak Keluarga dari Pernikahan Sedarah
Freepik/tirachardz

Di Indonesia, perkawinan sedarah yang kerap dilakukan masyarakat disebabkan minimnya edukasi dan pengetahuan seberapa bahayanya pernikahan sedarah. Selain itu, ada juga yang terjadi karena paksaan.

Selain tidak bermoral, tindakan ini juga melanggar hukum. Namun terkadang perkawinan sedarah dilakukan dengan embel-embel “kasih sayang”.

Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan orangtua. Amati keluarga, bila Mama mencurigai adanya gelagat yang tidak biasa di dalam keluarga, Mama boleh kok curiga. Terutama jika itu menyangkut kesejahteraan anak. Dekati anak dan ajak untuk mengobrol dari hati ke hati.

Mama juga bisa membawa saudara atau anak yang mungkin mengalami hubungan seksual sedarah. Bila terdapat indikasi kuat adanya hubungan sedarah terkait pelecehan seksual, segera laporkan ke pihak berwajib ya, Ma.

Itu penjelasan tentang dampak pernikahan sedarah pada kehamilan. Selain bertentangan dengan hukum, perkawinan sedarah juga melanggar aturan agama. Yuk, lindungi keluarga dari efek buruk dari pernikahan sedarah ini!

Baca juga:

The Latest