Penyebab Gangguan Pendengaran saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Masalah pendengaran juga sering dialami ibu hamil selama kehamilan
17 Juli 2023

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat membahas masalah terkait kehamilan, umumnya kita berbicara tentang mual, muntah, sembelit, dan diabetes. Tapi satu aspek penting yang jarang diketahui oleh orang banyak adalah masalah pendengaran saat hamil.
Beberapa ibu hamil mengeluhkan gangguan pendengaran ringan atau suara berdenging di telinga. Sering kali, masalah ini sembuh setelah melahirkan. Namun bagi sebagian Mama, masalah ini bisa berlanjut seumur hidup.
Lantas, apa saja gangguan pendengaran yang biasa dialami saat hamil? Apa kemungkinan penyebab gangguan pendengaran saat hamil? Apa saja gejala yang mengkhawatirkan dari masalah pendengaran?
Untuk mengetahuinya, simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai ulasan gangguan pendengaran saat hamil.
Jenis Gangguan Pendengaran saat Hamil
Ada beberapa masalah pendengaran yang bisa dialami ibu hamil. Beberapa dari masalah ini dapat diatasi dengan sendirinya. Namun, ada juga masalah pendengaran yang membutuhkan penanganan dokter.
Masalah pendengaran utama selama kehamilan antara lain:
1. Otosklerosis
Salah satu masalah pendengaran yang paling umum selama kehamilan adalah otosklerosis. Otosklerosis adalah suatu kondisi di mana tiga tulang kecil di telinga tengah (palu, landasan, dan sanggurdi) mulai tumbuh secara tidak normal.
Tugas tulang-tulang ini adalah bergetar ketika suara masuk ke telinga dan merangsang rambut-rambut kecil yang ada di koklea. Ini, pada gilirannya, mentransfer gelombang suara ke saraf pendengaran dan akhirnya ke otak.
Tetapi dalam kasus otosklerosis, tulang-tulang ini menjadi sangat besar sehingga tidak dapat bergetar dengan baik untuk mengirimkan gelombang suara. Hal ini menyebabkan gangguan pendengaran.
Tetapi otosklerosis tidak terjadi karena kehamilan, artinya itu bukan masalah yang berhubungan dengan kehamilan. Itu dapat terjadi kapan saja antara 15 dan 45 tahun pada perempuan. Perubahan hormon yang cepat selama kehamilan pasti dapat memperburuk kasus.
2. Tinnitus
Tinnitus adalah masalah pendengaran yang paling umum pada ibu hamil. Berdasarkan British Tinnitus Association, ditemukan bahwa hal itu terjadi pada hampir 1 dari 3 perempuan saat hamil. Tapi kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 10 perempuan saat mereka tidak hamil.
Dan jika Mama sudah menderita tinitus sebelumnya, kemungkinan kambuh lebih tinggi, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
3. Gangguan pendengaran sensorineural mendadak (tiba-tiba tidak bisa mendengar)
Studi terbaru menunjukkan bahwa gangguan pendengaran sensorineural mendadak terkait dengan perubahan sistem hematologis dan sistem kardiovaskular selama kehamilan.
Masalah pendengaran menonjol lainnya yang dapat terjadi selama kehamilan adalah:
- otalgia,
- pendengaran berkurang,
- sekresi dari telinga,
- perbedaan tekanan di telinga.
Editors' Pick
Penyebab Ibu Hamil Mengalami Gangguan Pendengaran
Sekarang Mama mungkin bertanya-tanya mengapa gangguan pendengaran justru muncul di masa kehamilan? Dan bagaimana hubungan antara kehamilan dan gangguan pendengaran?
Selama kehamilan, cairan tubuh, volume darah, dan kadar hormon perempuan meningkat. Semua ini memiliki beberapa efek buruk pada sistem pendengaran kita.
Berikut adalah beberapa penyebab khusus pada beberapa gangguan pendengaran saat hamil:
1. Penyebab ibu hamil mendadak tidak bisa mendengar
Perubahan kardiovaskular dan hematologis selama kehamilan menyebabkan gangguan sirkulasi cairan koklea di telinga bagian dalam. Peningkatan atau penurunan cairan koklea atau masalah pada sirkulasi koklea dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural mendadak (tuli mendadak).
Dan berdasarkan sebuah penelitian, sindrom sangat umum dialami oleh ibu hamil.
2. Penyebab tinnitus
Faktor utama di balik tinnitus adalah tekanan darah tinggi, anemia atau kekurangan zat besi, migrain atau sakit kepala, sinus, stres dan kurang tidur. Dari faktor-faktor tersebut penyebab utama tinnitus selama kehamilan adalah peningkatan tekanan darah.
Telinga bagian dalam ditutupi dengan beberapa pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah mentransmisikan cairan langsung di dalam koklea. Tekanan yang meningkat pada koklea ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam menciptakan sensasi pendengaran.
Selain itu, kecenderungan retensi garam dan air selama kehamilan menyebabkan pembengkakan lokal. Jika pembengkakan ini terjadi pada jaringan di sekitar koklea, maka dapat menyebabkan tinitus.
Perubahan tingkat estrogen dan progesteron dapat mengubah aktivitas sel di telinga bagian dalam dan menyebabkan tinnitus.
3. Penyebab otosklerosis
Otosklerosis disebabkan ketika tulang telinga tengah bernama stapes tersangkut di satu tempat. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti infeksi campak sebelumnya, gangguan kekebalan, atau mengalami fraktur stres pada jaringan tulang di sekitar telinga bagian dalam.