Waspada! Kenali Penyebab Keguguran di Trimester Pertama Kehamilan
Sebagian keguguran disebabkan oleh hal-hal yang tidak dapat dikendalikan
7 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil selalu berharap kehamilannya selalu sehat dan janin berkembang dengan baik. Namun tidak jarang, keguguran tidak bisa dihindari.
Mengalami keguguran di trimester pertama bisa menjadi pengalaman yang menantang. Selain itu, mencari tahu penyebabnya juga bisa menjadi tantangan, baik bagi ibu hamil dan dokter.
Tetapi, seperti yang ditunjukkan oleh Anita Somani, MD, seorang OB/GYN dari Ohio Health Physician Group, “Konsepsi bukanlah proses yang sempurna.”
Jika Mama bertanya-tanya mengapa keguguran trimester pertama dapat terjadi, Popmama.com sudah merangkum informasi tentangfaktor penyebab keguguran di trimester pertama.
Simak terus ulasannya untuk mendapatkan informasi seputar keguguran di trimester pertama, ya, Ma.
Gejala Keguguran Trimester Pertama
Keguguran pada trimester pertama—juga disebut keguguran dini—umumnya didefinisikan sebagai kehamilan intrauterine (di dalam rahim) yang tidak dapat bertahan hidup. Jenis keguguran ini cukup umum terjadi pada awal kehamilan.
Para ahli memperkirakan 80% keguguran dini terjadi pada trimester pertama, dengan risiko keguguran menurun setelah usia kehamilan 12 minggu.
"Keguguran trimester pertama adalah hal biasa dan Mama tidak harus menderita dalam diam. Mama tidak sendirian," kata Maximilian Klein, MD, seorang OB/GYN bersertifikat.
Ada sangat sedikit tanda atau gejala keguguran trimester pertama. Menurut dr. Klein, perdarahan vagina, nyeri, dan kram panggul adalah tanda paling umum dari keguguran.
“Kadang-kadang tidak ada gejala sama sekali,” tambahnya.
Keguguran mungkin ditemukan secara kebetulan ketika Mama melakukan pemeriksaan kehamilan. Meskipun perdarahan adalah tanda keguguran yang paling umum, penting untuk diingat bahwa bercak dan bahkan sedikit perdarahan di awal kehamilan juga merupakan hal biasa. Ini juga tidak berarti bahwa Mama akan mengalami keguguran.
Namun, jika Mama mengalami bercak atau sedikit perdarahan saat hamil, bicarakan dengan dokter. Jika perdarahan berat atau terjadi dengan rasa sakit, segera hubungi dokter.
Editors' Pick
Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Keguguran Trimester Pertama
Penyebab pasti keguguran mungkin tidak pernah diketahui, namun para peneliti telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan alasan.
Berikut beberapa faktor yang berkontribusi pada keguguran di trimester pertama:
Kelainan kromosom
Kelainan kromosom adalah penyebab paling umum dari keguguran dini. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kelainan kromosom menyumbang 50% hingga 70% dari keguguran pada trimester pertama, terutama yang kurang dari 10 minggu kehamilan.
Setiap kali ada terlalu banyak atau tidak cukup kromosom, ada risiko keguguran.
Misalnya, ketika embrio kehilangan sepasang kromosom (nullisomy), embrio tidak dapat berkembang secara sehat dan kemungkinan akan mengakibatkan keguguran. Demikian juga, ketika ada satu kromosom yang hilang (monosomi), kehamilan hampir selalu mengakibatkan keguguran
Infeksi
Penelitian menunjukkan bahwa infeksi yang dapat dicegah dapat menyebabkan hingga 15% dari keguguran dini. Meskipun tidak sepenuhnya diketahui bagaimana atau mengapa infeksi menyebabkan keguguran, ada sejumlah infeksi yang dapat berkontribusi pada keguguran trimester pertama. Beberapa contoh termasuk cytomegalovirus (CMV), mikoplasma, klamidia, ureaplasma, listeria, atau toksoplasmosis.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua infeksi akan menyebabkan keguguran, dan, dengan pengobatan yang efektif, kemungkinan keguguran dapat dikurangi secara signifikan. Untuk alasan ini, ibu hamil sering ditawari tes panel TORCH pada kunjungan skrining kehamilan pertama mereka
"Tes TORCH menyaring sekelompok infeksi yang mungkin menyebabkan komplikasi kehamilan, termasuk keguguran," kata dr. Klein.
Kondisi medis yang mendasari
Kemungkinan keguguran meningkat jika kondisi kesehatan yang mendasarinya tidak terdiagnosis atau dikelola dengan buruk, kata Dr. Klein.
Jika Mama memiliki kondisi medis yang sedang berlangsung seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan selama kehamilan. Dokter akan memutuskan mengenai perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kehamilan.
"Jika ibu hamil memiliki masalah mendasar seperti penyakit autoimun atau diabetes, ini meningkatkan risiko keguguran," jelas dr. Klein. Tetapi begitu Mama dapat mengendalikan kondisi medis yang mendasarinya, risiko keguguran dapat ditekan.