Jika Mama menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan tetapi baru mengetahui beberapa minggu kemudian bahwa Mama benar-benar hamil, wajar saja jika Mama bertanya-tanya apa efek alat kontrasepsi tersebut terhadap perkembangan janin. Mengutip dari laman Healthline, alat kontrasepsi atau KB telah terbukti aman digunakan pada awal kehamilan.
Tentu saja, tidak ada jaminan bahwa obat tersebut tidak memengaruhi perkembangan janin, jadi pastikan untuk segera menemui dokter saat Mama menduga atau mengetahui bahwa diri Mama sedang hamil. Jika hasil tes kehamilan positif, Mama harus berhenti minum pil kontrasepsi.
Hamil saat menggunakan alat kontrasepsi meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio yang telah dibuahi menempel di luar rahim, sering kali di tuba falopi. Ini adalah masalah yang sangat serius dan mengancam jiwa dan harus segera ditangani.
Mama harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin jika mereka merasa hamil atau mendapat hasil positif pada tes kehamilan saat menggunakan alat kontrasepsi.
Sebaliknya, jika Mama terlambat haid dan mendapat hasil tes kehamilan negatif, Mama juga harus mencari nasihat medis kecuali jika menggunakan alat kontrasepsi yang mencegah menstruasi teratur.
Meskipun jarang terjadi, hasil negatif palsu mungkin saja terjadi. Mungkin ada kondisi mendasar lain yang menyebabkan terlambat haid atau gejala kehamilan lainnya.
Nah, itu penjelasan tentang tanda hamil saat menggunakan KB. Meski tingkat akurasi KB tinggi, kehamilan masih bisa terjadi walau peluangnya kecil, Ma.