Berbeda dengan masa subur perempuan, masa subur laki-laki tidak memiliki spesifikasi tertentu. Faktanya, laki-laki hanya perlu berhubungan setiap dua atau tiga hari sekali.
Pada dasarnya, seorang laki-laki dikatakan berada dalam masa subur ketika masih bisa menghasilkan sperma dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah yang cukup.
Seorang laki-laki mulai memproduksi sperma sejak usia antara 12 – 13 tahun. Kondisi ini berlangsung hingga dewasa. Masa subur laki-laki dikaitkan dengan kualitas dan jumlah sperma yang dikeluarkan ketika ejakulasi.
Berikut indikasi seorang laki-laki tengah dalam masa subur.
Jumlah sperma
Jumlah sperma yang baik pada saat ejakulasi adalah 15 juta sperma per milimeter air mani. Hal ini sangat berpengaruh dengan kemungkinan keberhasilan membuahi sel telur pasangannya. Jika sel sperma yang dihasilkan dalam air mani lebih sedikit maka kemungkinan terjadinya pembuahan sel telur juga akan menurun.
Motilitas sperma
Motilitas atau pergerakan sperma harus memiliki gerakan yang gesit untuk mencapai dan membuahi sel telur. Sebelum membuahi sel telur, sperma harus tetap hidup saat berenang menyeberangi leher rahim, sperma harus tetap hidup saat berenang menuju leher rahim, rahim, saluran tuba. Sperma yang dengan kemampuan bergerak yang baik akan meningkatkan peluang pembuahan.
Bentuk sperma
Bentuk sperma terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor panjang dapat membantu pergerakan sperma menuju sel telur. Struktur sperma yang baik akan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Laki-laki yang subur memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal.
Hormon
Masa subur laki-laki ditentukan dengan hormon testosteron dalam jumlah yang stabil. Kondisi ini membuat laki-laki memiliki kemampuan produksi sperma dengan baik serta hasrat seksual yang juga terjaga dengan baik.