Ilustrasi - Freepik/wavebreakmedia_micro
Tindakan vasektomi melalui beberapa tahap, yakni persiapan, prosedur pelaksanaan, dan perawatan setelah prosedur. Berikut penjelasan masing-masing:
Persiapan
Vasektomi adalah prosedur yang dapat dilakukan oleh laki-laki dari berbagai kalangan usia. Namun, dokter tidak menyarankan laki-laki usia di bawah 30 tahun atau belum memiliki anak untuk menjalani prosedur ini.
Sebelum menjalani prosedur, dokter akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh.
Ada pun sejumlah kondisi yang perlu menjadi pertimbangan sebelum melakukan prosedur vasektomi adalah:
- Terdapat luka parut atau infeksi kulit pada skrotum akibat kecelakaan.
- Adanya kelainan pada organ reproduksi, seperti hidrokel atau varikokel.
- Sedang mengonsumsi obat antikoagulan dan antiplatelet.
- Mempunyai alergi terhadap anestesi lokal atau obat antibiotik.
- Menderita infeksi saluran kemih atau infeksi organ kelamin berulang.
- Pernah menjalani prosedur pembedahan pada alat kelamin sebelumnya.
Setelah dokter memastikan pasien layak menjalani prosedur vasektomi, maka pasien akan diarahkan untuk membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu di kantung zakar terlebih dahulu.
Pasien juga akan dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan berat beberapa jam sebelum menjalani prosedur vasektomi.
Prosedur Pelaksanaan
Terdapat dua metode pada prosedur pelaksanaan vasektomi, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa sayatan. Berikut masing-masing penjelasannya:
Vasektomi konvensional adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan cara membuat sayatan pada dua area, yakni bagian bawah penis dan bagian atas skrotum.
Sebelum membuat sayatan, dokter akan memberikan bius lokal di area testis dan skrotum terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa nyeri. Setelah itu, dokter akan membuat 1 sampai 2 sayatan kecil di sisi skrotum untuk menjangkau saluran sperma.
Kemudian, saluran sperma tersebut akan diikat atau dipotong demi memutus/menghambat jalur keluarnya sperma. Terakhir, dokter akan menutup saluran yang dipotong menggunakan benang jahit yang dapat diserap tubuh atau diathermy (alat pemanas suhu tinggi untuk menutup saluran yang diputus).
Vasektomi tanpa sayatan adalah prosedur yang dilakukan dengan cara menahan saluran vas deferens menggunakan penjepit kecil di bagian luar kulit skrotum.
Setelah itu, dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memasukkan alat penjepit khusus untuk mengeluarkan vas deferens. Lalu, vas deferens akan diikat atau dipotong.
Pada akhirnya, saluran ini akan ditutup menggunakan benang jahit atau memakai metode panas yang sama dengan cara konvensional.
Usai dipastikan tidak ada perdarahan, vas deferens akan dimasukkan kembali ke dalam skrotum. Metode tanpa sayatan umumnya tidak memerlukan jahitan pada skrotum.
Perawatan setelah Prosedur Vasektomi
Selama 1-2 jam usai menjalani prosedur vasektomi, pasien masih bisa merasakan efek bius di sekitar skrotum. Saat efek bius hilang, pasien kemungkinan akan merasa sedikit nyeri dan bengkak di sekitar skrotum. Kondisi tersebut biasanya akan menghilang dalam beberapa hari setelahnya.
Untuk meredakan nyeri dan bengkak, dokter biasanya menyarankan pasien menggunakan kompres dingin di sekitar skrotum selama 36-48 jam usai prosedur.
Pasien pun dianjurkan beristirahat total dan memakai perban atau pakaian dalam ketat untuk menyangga skrotum selama 48 jam pasca prosedur vasektomi. Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat analgesik seperti parasetamol untuk meredakan nyeri.