Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/freepik
freepik/freepik

Intinya sih...

  • Pap Smear dan IVA Test sama-sama untuk deteksi dini risiko kanker serviks.

  • Pap Smear lebih detail dengan akurasi tinggi, sementara IVA Test lebih praktis dan terjangkau.

  • IVA Test cocok sebagai skrining rutin, sementara Pap Smear direkomendasikan untuk hasil yang lebih detail.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemeriksaan kesehatan reproduksi menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan oleh perempuan, terutama untuk mendeteksi dini risiko kanker serviks.

Dua metode yang sering direkomendasikan adalah Pap Smear dan IVA Test. Meski sama-sama bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada leher rahim, keduanya memiliki prosedur, akurasi, hingga biaya yang berbeda.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan Pap Smear dan IVA Test? Yuk, kenali lebih dalam agar bisa memilih pemeriksaan yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing. Pembahasannya telah Popmama.com siapkan.

Apa Itu Pap Smear dan IVA (VIA) Test?

pexels/Thirdman

Pada dasarnya, Pap Smear dan IVA test sama-sama dilakukan untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel pada leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.

Pemeriksaan ini dianjurkan terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual, karena risiko kanker serviks meningkat seiring adanya paparan virus HPV (Human Papillomavirus).

Meski tujuannya sama, metode pemeriksaannya berbeda. Mengutip dari laman Dana-Farber Cancer Institute, Pap Smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan alat khusus untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Sementara itu, IVA Test adalah metode skrining sederhana di mana dokter/midwife mengoleskan larutan asam asetat 3–5% ke leher rahim dan kemudian mengamati apakah terjadi perubahan warna (misalnya area putih) yang bisa menunjukkan sel abnormal.

Pap Smear Lebih Detail, IVA Test Lebih Praktis

pexels/MART PRODUCTION

Pap Smear dikenal memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi karena pemeriksaan dilakukan di bawah mikroskop oleh tenaga laboratorium.

Dari hasil ini, dokter bisa melihat apakah ada sel yang mengalami perubahan atau mengarah ke pra-kanker, bahkan sebelum terlihat secara kasat mata.

Di sisi lain, IVA Test lebih praktis dan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Hasilnya langsung bisa diketahui dalam hitungan menit tanpa perlu menunggu proses analisis laboratorium.

Namun, karena hanya mengandalkan pengamatan visual, akurasinya bisa dipengaruhi oleh pengalaman tenaga medis yang memeriksa.

Untuk Biaya Pemeriksaan, IVA Test Lebih Terjangkau

Pexels/Gustavo Fring

Jika berbicara soal biaya, IVA Test biasanya lebih ramah di kantong. Banyak puskesmas atau layanan kesehatan pemerintah yang menyediakan IVA Test secara gratis atau dengan biaya sangat rendah, sehingga pemeriksaan ini lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

Pap Smear cenderung lebih mahal karena melibatkan proses laboratorium dan peralatan yang lebih khusus.

Namun, beberapa fasilitas kesehatan menyediakan program subsidi atau layanan gratis untuk pemeriksaan Pap Smear pada waktu tertentu, sehingga tetap bisa menjadi pilihan yang aman dan akurat.

Rasa Nyaman Selama Pemeriksaan

pexels/cottonbro

Sebagian perempuan merasa khawatir atau tidak nyaman saat menjalani pemeriksaan area kewanitaan.

Pada Pap Smear, proses pengambilan sampel bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau sedikit tekanan, terutama jika ini adalah pengalaman pertama. Meski tidak menyakitkan, prosedur ini bisa terasa lebih ‘medis’ dan formal.

Sementara itu, IVA Test cenderung lebih cepat dan sederhana, sehingga banyak perempuan merasa lebih rileks saat menjalani pemeriksaan ini.

Tidak ada proses pengambilan sampel sel, hanya pengolesan cairan asam asetat yang mungkin menimbulkan sedikit rasa perih tetapi masih bisa ditoleransi.

Kapan Harus Memilih Pap Smear dan IVA Test?

freepik/artursafronovvvv

Bagi perempuan yang ingin pemeriksaan cepat, terjangkau, dan mudah, IVA Test bisa menjadi langkah awal yang baik.

Pemeriksaan ini juga cocok sebagai skrining rutin di fasilitas kesehatan dasar, terutama bagi yang belum pernah melakukan pemeriksaan serviks sama sekali.

Namun, jika ingin hasil yang lebih detail dan akurat, Pap Smear adalah pilihan terbaik. Pap Smear juga direkomendasikan untuk perempuan usia 30 tahun ke atas atau yang memiliki riwayat infeksi HPV.

Idealnya, kedua pemeriksaan ini bisa saling melengkapi, dan keputusan akhir sebaiknya tetap dikonsultasikan dengan dokter.

Demikian pembahasan mengenai perbedaan Pap Smear dan IVA Test. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma.

Editorial Team