Papa, bersepeda dalam waktu yang lama atau dengan intensitas yang sangat tinggi dapat berisiko menurunkan jumlah sperma pada laki-laki.
Bahkan, jika dilakukan secara berlebihan, bersepeda juga bisa menyebabkan masalah kesuburan, seperti disfungsi ereksi pada alat vital.
Melansir dari Give Legacy, ada beberapa alasan mengapa bersepeda dapat memengaruhi jumlah sperma pada laki-laki.
- Gesekan dari sadel pada kantong zakar
Bersepeda dalam waktu yang lama dapat berisiko menyebabkan gesekan atau benturan berlebihan dari sadel pada area kantong zakar (testis).
Kondisi ini dapat menyebabkan cedera atau trauma pada testis, yang pada gilirannya dapat memengaruhi fungsi prostat dan produksi sperma.
Melansir dari jurnal Radiological Society of North America, menunjukkan bahwa pesepeda gunung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan skrotum dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda.
Papa, tekanan yang terus-menerus pada area perineum, yaitu antara skrotum dan anus, selama bersepeda dapat menghambat aliran darah menuju testis.
Gangguan aliran darah ini tentunya berdampak pada produksi sperma, yang dapat menurunkan jumlah dan kualitasnya. Selain dampak pada sperma, tekanan yang diterima oleh testis dari sadel juga dapat memengaruhi fungsi seksual. Tekanan tersebut dapat menyebabkan mati rasa pada saraf-saraf di alat kelamin, yang akhirnya dapat memicu disfungsi ereksi dan rasa sakit saat berhubungan seksual.
Papa, produksi sperma sangat dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya, karena sperma sangat sensitif terhadap suhu panas. Testis, sebagai tempat pembentukan sperma, memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu tubuh agar proses tersebut berjalan dengan baik. Skrotum, yang melapisi testis, berfungsi untuk mengatur suhu di dalamnya.
Jika suhu pada skrotum meningkat, produksi sperma bisa terganggu karena suhu panas dapat merusak DNA sperma dan menyebabkan kematian sel sperma.
Bersepeda dapat memengaruhi suhu di area genital, terutama karena pakaian ketat yang sering dipakai oleh pesepeda, yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma akibat peningkatan suhu pada area tersebut.