Hingga sekarang, masih belum ada penelitian yang secara langsung mengaitkan orgasme perempuan dengan pembuahan. Meskipun demikian, ada satu penelitian mengemukakan adanya hubungan antara jumlah orgasme pada perempuan dan jumlah anak yang mereka miliki.
Dalam penelitian tersebut, sebanyak 8.000 orang disurvei yang di antaranya perempuan dan perempuan kembar.
Peserta ditanya seberapa sering mereka berhubungan intim, seberapa sering mereka orgasme, apakah pernah mengalami kesulitan mencapai orgasme, dan berapa banyak anak yang mereka miliki.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan korelasi yang lemah antara tingkat orgasme dan jumlah keturunan, namun bukan berarti orgasme perempuan tidak memengaruhi sama sekali dalam menentukan kehamilan. Ada pengaruhnya, akan tetapi tidak begitu kuat.
Tapi lain hal lagi jika memperhitungkan faktor lingkungan, korelasi tersebut malah menjadi hilang. Hasilnya malah menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat orgasme dan tingkat kesuburan.
Jadi, bisa ditarik kesimpulannya adalah kemampuan atau ketidakmampuan para perempuan untuk orgasme tidak akan memengaruhi kesuburan.