Depresi pada Laki-Laki Juga Bisa Turunkan Peluang Kehamilan

Kalau mau hamil, suami juga harus hindari stres.

30 Januari 2020

Depresi Laki-Laki Juga Bisa Turunkan Peluang Kehamilan
freepik

Kita sudah banyak mendengar tentang dampak buruk dari depresi. Stres dan depresi bukan hanya bisa memengaruhi kesehatan secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesuburan seseorang.

Banyak literatur  yang sudah membuktikan bahwa depresi merupakan salah satu faktor penghambat terjadinya kehamilan.

Dalam masalah kesuburan, ternyata depresi bukan hanya membawa pengaruh pada perempuan, tetapi juga pada laki-laki. Bahkan menurut penelitian baru, laki-laki yang depresi jauh lebih kecil peluangnya  untuk mendapatkan keturunan, dibanding depresi pada perempuan. Bagaimanapun, perempuan yang depresi masih bisa meningkatkan kesuburannya dengan melalui beberapa perawatan.  

Penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health melihat adanya keterkaitan yang luas antara infertilitas dan depresi pada laki-laki dan perempuan, termasuk perawatan untuk keduanya.

Para peneliti di sana juga menemukan bahwa mengonsumsi beberapa jenis antidepresan dapat meningkatkan risiko keguguran pada seorang perempuan.

Penelitian Tentang Kesuburan

Penelitian Tentang Kesuburan
freepik

Berusaha dan berjuang dalam program kehamilan adalah proses yang memicu stres dan rasa kecewa bagi 10 persen perempuan dan laki-laki. Namun secara historis, penelitian dan perawatan kesuburan hanya fokus pada tubuh perempuan saja.

Sejak akhir abad ke-18, para dokter pun mengambil pandangan yang lebih luas tentang masalah ini. Akhirnya, mereka mulai mempertimbangkan tentang pengaruh kesuburan laki-laki terhadap keberhasilan program kehamilan.

Editors' Pick

Penanganan Masalah Kesuburan

Penanganan Masalah Kesuburan
Freepik/pressfoto

Pada tahun 1970-an, teknologi IVF diperkenalkan untuk menangani masalah infertilitas pada laki-laki dan perempuan yang ingin memiliki anak. Sebagian besar pasangan yang menjalankannya, rata-rata memiliki masalah kesuburan pada pihak perempuan dibanding laki-laki.

Selain IVF, beberapa pasangan juga menggunakan obat-obatan tertentu untuk menangani masalah kesuburan mereka. Ini termasuk terapi hormon dan obat-obatan untuk mengobati disfungsi ereksi atau ejakulasi dini pada laki-laki.

Tetapi dengan menjalani terapi-terapi ini pun, penelitian menemukan bahwa depresi tetap rentan menyerang pasangan yang menjalaninya, terutama bagi pihak laki-laki.

Depresi Juga Membawa Pengaruh Buruk Bagi Laki-Laki

Depresi Juga Membawa Pengaruh Buruk Bagi Laki-Laki
Freepik/nensuria

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mulai menganalisis dampak mental dan emosional manusia pada kesuburan mereka. 

Beberapa dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa laki-laki yang mengalami depresi memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dalam air mani mereka, sementara penelitian lain menunjukkan bahwa tingkat stres laki-laki mempengaruhi ketahanan anak-anak mereka.

Para peneliti di National Institutes of Health (NIH) meninjau sejumlah studi sebelumnya. Mereka mempertimbangkan data dari 1.650 perempuan dan 1.608 laki-laki.

Penelitian sebelumnya telah memperkirakan bahwa sebanyak 40 persen perempuan mencari perawatan kesuburan, sedangkan lebih dari separuh jumlah laki-laki merasakan gejala depresi. Sebagian besar perempuan tersebut juga mengonsumsi beberapa bentuk antidepresan yang sangat berisiko. Padahal, perempuan yang mengonsumsi antidepresan memiliki 3,5 kali risiko keguguran pada trimester pertama dibanding perempuan yang tidak mengonsumsi antidepresan.

Tetapi, depresi seorang laki-laki ternyata memiliki dampak yang lebih buruk bagi kesuburan daripada faktor lainnya. Ketika laki-laki depresi, peluang terjadinya kehamilan akan menurun hingga 60 persen.

Hubungan Antara Kesehatan Mental dengan Kesuburan

Hubungan Antara Kesehatan Mental Kesuburan
freepik

Dengan semakin banyaknya karya akademis atau penelitian, semuanya menunjukkan hubungan antara kesehatan mental dan fisik, dengan kesuburan.  

Karena itu, ilmu kesehatan saat ini sangat fokus tentang pentingnya mengobati depresi, tidak hanya bagi perempuan tetapi juga bagi laki-laki. Tidak hanya memengaruhi kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Stres dan depresi sudah banyak dibuktikan menjadi faktor bagi berbagai masalah kesehatan fisik seseorang, termasuk kesuburan yang mengakibatkan terhambatnya proses kehamilan. Jadi, Mama dan Papa harus sama-sama mengurangi stres sebelum memulai program kehamilan.

The Latest