Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/freepik
freepik/freepik

Menurut Dr. Indra Tarigan, Sp.OG dalam postingan di akun Tiktoknya, menjaga kesehatan tubuh sebelum hamil adalah langkah awal penting yang tak boleh dilewatkan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah berat badan.

Karena, kelebihan berat badan atau obesitas sebelum dan selama kehamilan bisa berdampak negatif bagi kesehatan Mama dan janin.

Tubuh gemuk saat hamil bukan hanya soal kenyamanan fisik, tetapi juga menyangkut risiko medis yang serius.

Mulai dari komplikasi kehamilan, kesulitan saat persalinan, hingga gangguan kesehatan pada bayi. Inilah mengapa penting untuk menjaga pola makan dan rutin berolahraga sejak program hamil (promil).

Berikut Popmama.com telah merangkum 7 bahaya obesitas saat hamil yang harus diketahui sejak promil. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Hipertensi dan preeklamsia

freepik/stockking

Dilansir dari AHAJournals, beberapa penelitian telah menemukan bahwa perempuan dengan kenaikan berat badan yang tinggi selama kehamilan lebih mungkin mengalami gangguan hipertensi selama kehamilan, termasuk preeklamsia.

Hipertensi saat kehamilan ini bisa berdampak buruk bagi fungsi organ, termasuk ginjal dan hati, jika tidak segera ditangani.

Tak hanya itu, hipertensi juga bisa menghambat aliran darah ke plasenta, yang membuat janin kekurangan nutrisi dan oksigen. 

2. Diabetes gestasional

freepik/freepik

Tubuh gemuk saat hamil meningkatkan kemungkinan Mama mengalami diabetes gestasional.

Dilansir dari MayoClinic, diabetes gestasional menyebabkan gula darah tinggi yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi.

Hal ini bisa membahayakan kesehatan Mama dan bayi, terutama jika tidak terkontrol dengan baik.

Selain itu, diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan berlebih (makrosomia), serta meningkatkan risiko persalinan caesar.

3. Persalinan macet atau distosia

freepik/DCstudio

Berat badan berlebih bisa menyebabkan janin tumbuh terlalu besar atau posisi janin tidak ideal.

Hal ini membuat proses persalinan menjadi lebih lama dan berisiko mengalami kemacetan persalinan. Menurut ClevelandClinic, Mama dengan tubuh gemuk harus menjalani operasi caesar atau menggunakan alat bantu persalinan.

Kondisi ini tentu meningkatkan risiko komplikasi pascapersalinan serta memperlambat pemulihan.

4. Risiko bayi meninggal di dalam kandungan

freepik/freepik

Menurut BMC, perempuan yang mengalami obesitas atau obesitas parah memiliki risiko lebih tinggi terhadap hampir semua hasil kehamilan yang merugikan dan sejak minggu ke-40 kehamilan, risiko bayi meninggal dalam kandungan meningkat dua kali lipat.

Untuk meminimalkan risiko tersebut, Mama harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, menjaga pola makan, serta mengelola berat badan secara sehat sejak promil.

5. Risiko bayi lahir cacat

freepik/rawpixel.com

Dilansir dari IMRPress, keturunan dari perempuan hamil yang menderita obesitas berada pada peningkatan risiko berbagai anomali kongenital.

Anomali ini dapat mencakup cacat tabung saraf, anomali kardiovaskular, celah mulut, dan anomali reduksi anggota tubuh.

Selain itu, obesitas dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti asam folat, yang berperan besar dalam perkembangan organ janin.

Maka dari itu, penting bagi Mama untuk memperhatikan asupan gizi sejak program hamil.

6. Nyeri sendi dan tulang belakang

freepik/yanalya

Dilansir dari NCBI, kehamilan banyak perubahan pada struktur dan fungsi tubuh Anda. Beberapa perubahan ini dapat menyebabkan masalah seperti nyeri punggung bawah (NBB) pada perempuan. Nyeri ini biasanya terjadi pada sendi sakroiliaka, tempat panggul bertemu tulang belakang.

Oleh karena itu, tak jarang dan bukan suatu hal yang aneh jika Mama jadi lebih mudah merasa pegal dan sakit saat bergerak, terutama ketika perut mulai membesar seiring usia kehamilan.

7. Risiko infeksi pascapersalinan

freepik/wavebreakmedia_micro

Dilansir dari NCBI, perempuan yang mengalami obesitas juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi pascapersalinan.

Perempuan yang mengalami obesitas memiliki risiko infeksi pascapersalinan dua hingga empat kali lebih tinggi setelah operasi caesar.

Tak hanya itu, sistem kekebalan tubuh yang terganggu akibat obesitas juga membuat proses pemulihan lebih lama.

Maka dari itu, penting bagi Mama untuk melakukan perawatan luka sesuai anjuran dokter setelah persalinan.

Itu dia, 7 bahaya tubuh gemuk saat hamil yang harus diketahui sejak promil. Jaga berat badan ideal sejak promil agar kehamilan berjalan lancar dan bayi lahir dengan sehat.

Editorial Team