Setelah kuret, rahim memerlukan waktu untuk kembali membentuk kembali jaringan endometrium yang normal. Hal ini mungkin mengakibatkan jadwal menstruasi Mama akan mundur atau terlambat. Mama juga dapat merasakan beberapa gejala berikut usai menjalani kuret:
- kram di daerah panggul,
- munculnya bercak darah atau perdarahan ringan dari vagina,
- pusing, mual, muntah, dan tenggorokan kering setelah tindakan, terutama pada Mama mendapatkan bius total saat prosedur kuret dilakukan.
Mengetahui ada beberapa risiko atau dampak dari prosedur kuret, maka penting bagi Mama untuk mengetahui cara memulihkan diri dengan tepat setelah melakukan tindakan kuret.
Meskipun pada umumnya Mama sudah dapat beraktivitas setelah 1 sampai 2 hari setelah dikuret.
Namun, beberapa pasien akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih setelah dikuret.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Mama agar cepat pulih setelah melakukan prosedur kuret, yaitu:
- Selama dua minggu atau sampai leher rahim kembali ke ukuran normal, sebaiknya Mama tidak melakukan hubungan seksual dengan papa terlebih dahulu. Pasalnya, berhubungan seks setelah menjalani kuret biasanya dapat menyebabkan rahim mudah terinfeksi.
- Menggunakan pembalut untuk mengurangi perdarahan. Penggunaan tampon dan pembersihan vagina wajib dihindari, setidaknya selama dua minggu setelah menjalani prosedur kuret.
- Jangan melakukan aktivitas berat atau pun mengangkat beban berat setelah melakukan proses kuret.
- Melakukan kontrol secara rutin ke dokter untuk memastikan bahwa rahim kembali ke ukuran normal dan memastikan tidak terjadi infeksi pada leher rahim.
- Sebelum menjalani prosedur kuret, Mama perlu berkonsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu. Dengan begitu, dokter akan mencari tahu penyebab keluhan dan gangguan, untuk menentukan apakah diperlukan tindakan kuret atau tidak.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang proses kuret janin yang meninggal. Diskusikan dengan dokter apakah Mama membutuhkan prosedur ini.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.