Masih banyak mitos yang dipercaya dapat mencegah kehamilan setelah sperma masuk, padahal nggak ada dasar ilmiah yang mendukungnya. Dilansir dari Medical News Today, beberapa cara yang sering dicoba justru tidak efektif sama sekali.
Misalnya, buang air kecil nggak akan mengeluarkan sperma karena urin berasal dari uretra, bukan vagina. Douching atau membilas bagian dalam vagina juga ternyata nggak membantu dan malah berisiko mendorong sperma lebih dalam serta mengganggu keseimbangan bakteri baik. Begitu pula dengan mandi atau membilas area kewanitaan, air nggak mungkin mencapai sperma yang sudah berada jauh di dalam serviks.
Bahkan gerakan seperti melompat-lompat atau bergerak aktif juga nggak memiliki pengaruh pada sperma yang sudah masuk. Berbagai mitos ini hanya menimbulkan rasa aman palsu dan berpotensi membuat Mama terlambat mengambil langkah medis yang benar.
Memahami langkah yang tepat setelah sperma telanjur masuk bisa membantu Mama membuat keputusan yang lebih tenang dan terarah. Jika situasinya membuat cemas, ingatlah bahwa ada pilihan medis yang aman dan sudah terbukti efektif.
Jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan saran yang paling sesuai dengan kondisi Mama. Yang terpenting, tetap jaga diri dan pastikan setiap keputusan dilakukan dengan informasi yang benar ya, Ma.
Semoga informasi ini bermanfaat!