Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Cara Mengetahui Tanda Kesuburan dari Jenis Warna dan Bau Keputihan
Freepik/8photo

Intinya sih...

  • Keputihan bening atau putih jernih menandakan masa subur dan kesehatan reproduksi.

  • Keputihan putih susu atau krem menjaga kelembapan vagina, tetapi bisa mengganggu kesuburan jika terlalu kental.

  • Keputihan kuning pucat hingga hijau menandakan masalah kesehatan dan dapat merusak kesuburan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keputihan adalah bagian alami dari tubuh perempuan yang berfungsi menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan. Cairan ini membantu mengeluarkan sel kulit mati, bakteri, dan sekresi dari serviks sehingga vagina tetap terlindungi.

Namun, warna, tekstur, dan bau keputihan bisa berubah seiring siklus menstruasi, hormon, hingga kondisi kesehatan tertentu. Perubahan ini sering kali menandakan sesuatu, mulai dari masa subur, infeksi, hingga ketidakseimbangan hormon.

Dilansir dari Healthline, berikut Popmama.com rangkum mengenai cara mengetahui tanda kesuburan dari jenis warna dan bau keputihan. Yuk, simak selengkapnya!

1. Keputihan bening atau putih jernih

Freepik

Keputihan bening biasanya menandakan kondisi yang sehat dan normal. Cairan ini sering terlihat licin, elastis, dan menyerupai putih telur mentah. Saat ovulasi, jumlahnya akan meningkat sehingga mempermudah sperma bergerak menuju sel telur.

Hal ini menjadikannya salah satu tanda alami bahwa tubuh mama sedang berada di masa subur. Keputihan jenis ini juga berfungsi sebagai pelumas alami untuk mengurangi gesekan saat berhubungan seksual.

Namun, bila cairan bening keluar dalam jumlah sangat banyak disertai bau tidak sedap, bisa saja menandakan infeksi atau ketidakseimbangan hormon.

Selama tetap jernih dan tidak berbau menyengat, Mama tidak perlu khawatir karena kondisi ini mendukung peluang kehamilan.

QDengan kata lain, cairan bening menjadi sinyal positif untuk kesuburan.

2. Keputihan putih susu atau krem

Freepik

Cairan putih atau krem biasanya memiliki tekstur lebih kental, mirip lotion atau susu cair. Kondisi ini umumnya normal jika tidak disertai gatal, nyeri, atau bau menyengat. Fungsi utamanya adalah menjaga kelembapan vagina agar jaringan tetap sehat.

Dari sisi kesuburan, keputihan putih kental biasanya muncul di luar masa subur dan cenderung membuat sperma sulit bergerak.

Itu sebabnya, jika Mama sedang merencanakan kehamilan, fase keputihan dengan cairan putih kental bukanlah waktu terbaik untuk berhubungan seksual.

Namun, bila cairan ini disertai rasa perih atau tekstur menggumpal seperti keju, bisa menandakan infeksi jamur. Jadi, penting membedakan keputihan putih yang sehat dengan yang menjadi pertanda masalah.

3. Keputihan kuning pucat hingga hijau

Freepik

Keputihan dengan warna kuning pucat sampai hijau sering kali menunjukkan adanya masalah kesehatan.

Warna ini bisa muncul akibat infeksi menular seksual seperti seperti trikomoniasis, yaitu infeksi dari parasit trichomonas vaginalis, atau gonore yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae.

Dari sisi kesuburan, infeksi yang menimbulkan cairan kuning-hijau bisa merusak keseimbangan flora vagina, yaitu kumpulan bakteri baik yang menjaga kesehatan dan keseimbangan vagina. .

Hal ini membuat lingkungan rahim menjadi tidak ramah untuk sperma, sehingga menurunkan peluang kehamilan. Terkadang, makanan atau vitamin tertentu juga bisa memengaruhi warna, tetapi perbedaan ini biasanya hanya sementara.

Jika cairan berwarna kuning-hijau berlangsung lama, Mama sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk identifikasi lebih lanjut.

4. Keputihan merah atau cokelat

Freepik

Keputihan bercampur darah merah hingga cokelat biasanya berkaitan dengan siklus menstruasi. Warna merah segar sering muncul di awal haid, sementara cokelat menandakan darah lama yang keluar belakangan.

Kondisi ini umumnya normal, tetapi jika muncul di luar siklus haid, perlu diwaspadai. Bisa jadi hal tersebut menandakan adanya polip, infeksi, atau masalah pada rahim.

Dari sisi kesuburan, keputihan bercampur darah di luar jadwal menstruasi bisa membingungkan saat Mama menghitung masa subur. Jika terus berulang, tentu dapat memengaruhi perencanaan program hamil mama.

Dengan begitu, penting untuk Mama memperhatikan pola dan waktu keluarnya keputihan untuk kesehatan reproduksi.

5. Keputihan merah muda

Freepik

Keputihan merah muda sering muncul di awal atau akhir menstruasi ketika darah bercampur dengan cairan serviks. Selain itu, bercak merah muda juga bisa keluar setelah berhubungan seksual karena adanya gesekan di dinding vagina.

Dalam banyak kasus, hal ini normal dan tidak berbahaya. Namun, jika sering terjadi tanpa alasan jelas, bisa menandakan adanya masalah seperti ketidakseimbangan hormon atau kondisi medis lain di rahim.

Dari segi kesuburan, bercak merah muda dapat membingungkan Mama dalam menentukan fase subur. Meski begitu, selama tidak disertai nyeri hebat atau bau menyengat, cairan ini umumnya tidak mengganggu kesehatan reproduksi.

Tetap waspada jika frekuensinya sering dan tidak sesuai siklus haid, Ma.

6. Keputihan abu-abu

Freepik/wayhomestudio

Keputihan berwarna abu-abu termasuk kondisi yang paling perlu diwaspadai. Biasanya ini menandakan bacterial vaginosis atau BV, yaitu infeksi akibat pertumbuhan bakteri berlebih di vagina.

Jenis keputihan ini sering disertai bau amis yang kuat dan cukup mengganggu. Dari sisi kesuburan, bacterial vaginosis bisa memengaruhi kualitas lingkungan vagina sehingga sperma kesulitan bertahan hidup.

Bila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengganggu rencana kehamilan Mama. Penanganan medis biasanya berupa obat antibiotik atau krim antimikroba sesuai resep dokter.

Jadi, jika Mama mengalami keputihan berwarna abu-abu, sebaiknya segera konsultasikan untuk mencegah dampak lebih serius.

7. Bau keputihan dan hubungannya dengan kesuburan

Freepik

Selain warna, bau keputihan juga perlu diperhatikan. Normalnya, keputihan memang memiliki aroma khas yang lembut dan tidak terlalu menyengat. Bau ini dipengaruhi oleh hormon dan bisa berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi.

Jika baunya tajam, amis, atau tidak sedap, biasanya menandakan adanya infeksi atau ketidakseimbangan bakteri.

Dari sisi kesuburan, bau abnormal yang disebabkan infeksi bisa merusak flora sehat di vagina, sehingga mengurangi kualitas lingkungan untuk pembuahan.

Untuk menjaga kesehatan, Mama bisa rutin mengganti pakaian dalam, menjaga kebersihan area kewanitaan, dan segera berkonsultasi jika bau tidak sedap terus muncul.

Dengan begitu, kesuburan tetap terjaga dan risiko gangguan reproduksi bisa diminimalkan.

Cara mengetahui tanda kesuburan dari jenis warna dan bau keputihan bisa menjadi panduan sederhana untuk memahami kondisi tubuh mama.

Jenis warna dan bau keputihan tidak selalu menandakan masalah, tetapi bisa menunjukkan fase subur, perubahan hormon, atau tanda kesehatan tertentu.

Dengan mengenalinya sejak dini, Mama bisa lebih sigap menjaga kesehatan reproduksi sekaligus memahami peluang kesuburan.

Editorial Team