Ada beberapa alasan mengapa metode Ritmik mungkin bukan pilihan terbaik bagi sebagian orang. Metode ini membutuhkan pelacakan konstan dan memperhatikan hari siklus. Metode ini paling sering gagal jika tidak digunakan secara konsisten dan benar.
Metode Ritmik juga berbeda dari banyak bentuk KB lainnya karena mengharuskan Mama untuk tidak melakukan hubungan seksual pada hari-hari tertentu. Dengan menggunakan metode ini, Mama mungkin tidak bisa berhubungan seks selama separuh siklus menstruasi. Jika itu tampaknya tidak praktis bagi Mama, sebaiknya pilih metode lain.
Metode Ritmik dianggap ketinggalan zaman karena tidak berlaku untuk banyak orang. Jika setiap orang memiliki siklus yang benar-benar teratur, itu mungkin jauh lebih dapat diandalkan.
Metode Ritmik dilakukan dengan tidak melakukan hubungan intim atau menggunakan metode penghalang pada masa subur. Temukan masa subur mama dengan melacak siklus menstruasi untuk mengetahui panjang siklus menstruasi mama pada umumnya.
Kemudian kurangi 14 untuk memperkirakan kapan ovulasi akan terjadi. Uji silang perkiraan ini dengan memeriksa tanda-tanda kesuburan. Hindari berhubungan seksual selama 5 hari menjelang ovulasi dan tambahan 24 jam setelahnya.
Metode ini cocok untuk sebagian orang terutama jika Mama tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormonal atau metode penghalang. Tetapi penting untuk menyadari bahwa ovulasi tidak dapat diprediksi dan Mama bisa hamil.
Harap juga diingat bahwa, kecuali dipasangkan dengan kondom, metode Ritmik tidak melindungi dari penyakit menular seksual. Jika Mama memiliki pertanyaan atau sedang mempertimbangkan untuk menggunakan metode Ritmik, diskusikan dengan dokter, ya.
Itu penjelasan tentang cegah kehamilan dengan metode Ritmik, efektivitas, dan kekurangannya. Alat kontrasepsi apa yang Mama gunakan?