Fertilisasi adalah proses penyatuan dua sel gamet yang terdiri dari sel sperma dan sel telur. Proses fertilisasi juga dapat diartikan sebagai proses pembuahan untuk menghasilkan keturunan atau terjadinya kehamilan.
Hasil dari proses fertilisasi akan membentuk sel tunggal atau zigot. Pada manusia, proses ini disebut dengan fertilisasi internal. Disebut fertilisasi internal karena proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh perempuan, yaitu di tuba falopi.
Lalu bagaimana proses pembuahan terjadi?
Proses pembuahan terjadi ketika laki-laki berejakulasi di dalam vagina. Setelah hal itu terjadi, spermatozoa akan memulai perjalanannya di dalam saluran reproduksi mama hingga mencapai saluran tuba, tempat sel telur berada. Begitu sperma mencapai tuba falopi setelah berhubungan intim, ovulasi dapat terjadi jika sel telur mama berada pada masa subur. Maka, penting untuk mengetahui kapan masa subur untuk meningkatkan peluang hamil, Ma.
Syarat penting terjadinya fertilisasi adalah hubungan kontak antara sperma dan sel telur. Jika syarat fertilisasi sudah terpenuhi, maka proses pembuahan bisa dimulai.
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam tuba falopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim.
Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman).
Beberapa perempuan mengalami spotting atau sedikit bercak perdarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi.
Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah.
Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada test pack atau tes kehamilan.