Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Klinis Eropa pada tahun 2009 menyimpulkan, "Jumlah dan kualitas karbohidrat dalam makanan mungkin merupakan penentu penting dari ovulasi dan kesuburan pada wanita sehat."
Studi itu menemukan perempuan yang makan lebih banyak karbohidrat berada pada risiko 78% lebih besar gagal berovulasi, yang membuatnya tidak subur. Wanita yang makan lebih banyak protein adalah 415% lebih mungkin memiliki bayi.
Pada pertemuan tahunan masyarakat Eropa dari reproduksi dan embriologi manusia, diumumkan bahwa klinik IVF Inggris mulai mendaftarkan pasien dalam kelas gizi dan memasak. Tampaknya beberapa sumber dan penelitian telah menemukan perubahan diet dapat berdampak positif pada kesuburan.
Mengurangi asupan karbohidrat dan peningkatan asupan protein meningkatkan kemungkinan hamil. Lakukan konsultasi juga kepada ahli gizi ya, sebaiknya berapa banyak kamu harus mengurangi karbo atau bahkan tidak sama sekali mengonsumsinya.
Perubahan makanan besar dapat menjadi tantangan. Namun, jika membuahkan hasil yang indah, semua lelah terasa hilang.