Hampir semua perempuan berpikir kalau ovulasi terjadi 14 hari setelah hari pertama menstruasi mereka. Tetapi menurut Machelle Seibel, MD, Profesor Obstetri dan Ginekologi di University of Massachusetts Medical School, kenyataannya panjang siklus bervariasi pada setiap individu dan ovulasi tidak selalu terjadi pada waktu yang sama setiap bulan.
Beberapa perempuan yakin mereka dapat mendeteksi gejala ovulasi. Ini karena mereka memperhatikan tanda-tanda ovulasi seperti peningkatan keputihan mirip putih telur yang muncul beberapa hari sebelum ovulasi.
Namun, banyak perempuan dan mungkin termasuk kamu yang melewatkan fakta ini. Ya, keliru mengira bahwa keputihan normal adalah tanda ovulasi.
Alih-alih menebak, Dr. Seibel mengatakan bahwa menggunakan alat prediksi ovulasi dapat memberikan jawaban yang lebih akurat. Memetakan suhu tubuh basal atau melacak siklus menstruasi juga dapat membantu mengidentifikasi ovulasi agar mendapat hari terbaik untuk hamil.
Meski demikian, umumnya siklus menstruasi pada perempuan berlangsung 28 hari sampai pada masa menstruasi tiba. Pada hari ke-14, perempuan biasanya mengalami ovulasi dan jendela kesuburan dimulai dari hari ke-10.
Untuk meningkatkan peluang pembuahan, setidaknya kamu dan pasangan perlu melakukan seks pada hari ke-10 hingga 14 dari siklus 28 hari.