Gejala lanjut kanker serviks dapat berupa kesulitan buang air kecil, nyeri saat buang air besar, atau bahkan adanya darah pada urine dan feses. Hal ini bisa terjadi karena kanker sudah menyebar ke kandung kemih atau rektum.
Kondisi ini tentu lebih serius dan membutuhkan penanganan medis segera. Gejala ini sering kali muncul bersamaan dengan bengkak pada kaki atau rasa tidak nyaman di perut.
Dengan pemeriksaan dini, penyebaran kanker bisa dicegah sebelum menimbulkan komplikasi lebih parah.
Itulah beberapa gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai sejak dini meliputi perdarahan tidak normal, keputihan berbau, nyeri saat berhubungan intim, nyeri panggul, hingga masalah buang air.
Gejala awal sering kali tidak jelas, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting. Dengan mengenali tanda-tanda sejak awal, Mama bisa melakukan deteksi dini dan meningkatkan peluang sembuh.
Referensi:
"Cervical Cancer". WHO. Diakses September 2025.
"Cervical Cancer Symptoms". National Cancer Institute. Diakses September 2025.
"Cervical Cancer". Mayo Clinic. Diakses September 2025.
"Cervical Cancer: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment". Claveland Clinic. Diakses September 2025.
Apakah kanker serviks bisa terjadi tanpa gejala? | Ya. Pada tahap awal, kanker serviks sering tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan rutin seperti Pap smear sangat penting untuk deteksi dini. |
Apakah kanker serviks bisa menyebabkan gangguan buang air kecil atau besar? | Pada stadium lanjut, kanker serviks bisa menekan kandung kemih atau usus, menyebabkan nyeri, sulit buang air kecil, atau bahkan darah pada urin/feses. |
Kapan wanita perlu melakukan pemeriksaan Pap smear? | Disarankan mulai usia 21 tahun atau 3 tahun setelah aktif berhubungan seksual, dan dilakukan rutin setiap 3 tahun atau sesuai anjuran dokter. |