Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

7 Orang Rentan Terkena Kanker Serviks, Ada Ibu yang Sering Melahirkan!

7 Orang Rentan Terkena Kanker Serviks.png
freepik/freepik
Intinya sih...
  • Ibu yang sering melahirkan memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks
  • Perempuan yang melahirkan di usia dini juga rentan terkena penyakit ini
  • Perempuan dengan sistem kekebalan tubuh lemah, paparan obat DES, pengguna IUD, riwayat seksual berisiko, dan merokok juga berpotensi terkena kanker serviks
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Melansir dari MayoClinic, kanker serviks adalah pertumbuhan sel tidak normal yang dimulai di bagian serviks, yakni area bawah rahim yang terhubung ke vagina. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), sebuah virus yang ditularkan melalui hubungan seksual. 

Walaupun sistem kekebalan tubuh biasanya mampu melawan infeksi HPV, pada sebagian orang, virus ini bisa bertahan bertahun-tahun dan memicu perubahan pada sel serviks menjadi kanker.

Deteksi dini sangat penting dalam menangani kanker serviks. Sayangnya, kanker ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak kasus baru diketahui saat sudah memasuki stadium lanjut. Karena itu, penting untuk mengetahui siapa saja yang memiliki risiko lebih tinggi, dan apa saja faktornya agar pemeriksaan rutin bisa dilakukan lebih awal.

Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum 7 orang rentan terkena kanker serviks, ada ibu yang sering melahirkan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Ibu yang sering melahirkan

Ibu yang sering melahirkan.png
freepik/DCStudio

Dilansir dari American Cancer Society, perempuan yang telah melahirkan secara normal lebih dari tiga kali memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Setiap proses persalinan bisa menyebabkan perubahan fisik dan hormonal pada leher rahim, yang membuat jaringan serviks lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Selain itu, perubahan imunologi selama kehamilan juga dapat memperlemah pertahanan tubuh terhadap infeksi jangka panjang. Oleh sebab itu, bagi Mama yang sudah tiga kali melahirkan secara normal, pemeriksaan rutin seperti Pap smear menjadi langkah penting untuk deteksi dini.

2. Perempuan yang melahirkan di usia dini

Perempuan yang melahirkan di usia dini.png
freepik/wavebreakmedia_micro

Dilansir dari American Cancer Society, perempuan yang melahirkan secara normal sebelum usia 20 tahun lebih berisiko terkena kanker serviks di kemudian hari. Risiko ini lebih tinggi dibandingkan perempuan yang melahirkan normal di usia 25 tahun atau lebih. Serviks yang masih dalam tahap perkembangan lebih rentan terhadap infeksi dan perubahan sel abnormal yang bisa memicu kanker.

Usia muda saat kehamilan membawa risiko tambahan karena paparan hormonal yang besar terjadi ketika jaringan serviks belum sepenuhnya matang. Oleh sebab itu, perempuan yang sudah melahirkan di usia sangat muda disarankan untuk lebih rutin melakukan pemeriksaan serviks untuk deteksi dini.

3. Perempuan dengan sistem kekebalan tubuh lemah

Perempuan dengan sistem kekebalan tubuh lemah.png
freepik/freepik

Dilansir dari American Cancer Society, Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada pengidap HIV/AIDS atau pengguna obat imunosupresif, membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi HPV. Kondisi ini memperbesar kemungkinan infeksi bertahan lama dan berkembang menjadi kanker serviks.

Perempuan dengan gangguan imunitas sebaiknya berkonsultasi rutin dengan dokter untuk melakukan skrining serviks lebih sering. Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat juga bisa membantu mengurangi risiko kanker serviks.

4. Perempuan dengan paparan obat DES

Perempuan dengan paparan obat DES.png
freepik/freepik

Dilansir dari American Cancer Society, perempuan yang ibunya mengonsumsi obat hormonal diethylstilbestrol (DES) saat hamil lebih berisiko terkena adenokarsinoma sel jernih pada vagina atau serviks. Meski kasusnya langka, risiko ini lebih tinggi bila DES dikonsumsi pada 16 minggu pertama kehamilan.

Selain itu, paparan DES juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker serviks terkait infeksi HPV. Meski penggunaan DES dihentikan sejak 1971, perempuan yang terpapar tetap dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin sepanjang hidupnya.

5. Perempuan yang pernah menggunakan IUD

Perempuan yang pernah menggunakan IUD.png
freepik/freepik

Dilansir dari American Cancer Society, penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang pernah menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) memiliki risiko lebih rendah terkena kanker serviks. Efek perlindungan ini bahkan terlihat pada penggunaan IUD kurang dari satu tahun dan tetap bertahan setelah IUD dilepas.

Meski begitu, penggunaan IUD juga memiliki risiko tertentu. Karena itu, sebelum memilih IUD, penting untuk berdiskusi dengan dokter dan tetap menjaga kesehatan dengan menggunakan kondom jika memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

6. Perempuan dengan riwayat seksual berisiko

Perempuan dengan riwayat seksual berisiko.png
freepik/freepik

Dilansir dari American Cancer Society, perempuan yang aktif secara seksual di usia muda, memiliki banyak pasangan, atau memiliki pasangan yang berisiko tinggi lebih rentan terhadap infeksi HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Risiko ini lebih tinggi pada perempuan yang mulai aktif seksual sebelum usia 18 tahun.

Semakin sering terpapar HPV, semakin besar kemungkinan terjadinya perubahan sel abnormal di serviks. Karena itu, penting untuk melakukan skrining serviks secara rutin dan menjaga perilaku seksual yang sehat.

7. Perempuan yang merokok

Perempuan yang merokok.png
freepik/wirestock

Dilansir dari American Cancer Society, perempuan yang merokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan yang tidak merokok. Zat berbahaya dari tembakau ditemukan dalam lendir serviks dan diyakini dapat merusak DNA sel, sehingga memicu perkembangan kanker.

Selain itu, merokok juga melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi HPV. Untuk mengurangi risiko kanker serviks, penting bagi perempuan untuk menghindari kebiasaan merokok.

Itu dia, penjelasan tentang 7 orang rentan terkena kanker serviks, ada ibu yang sering melahirkan. Mengenali faktor risiko sejak dini membantu Mama melindungi diri dari bahaya kanker serviks yang bisa dicegah.

Share
Editorial Team

Latest in Pregnancy

See More

7 Makanan Penyebab Kanker Serviks, Perempuan Harus Tahu!

7 Makanan Pemicu Kanker Serviks, Perempuan Harus Tahu!.png
freepik/freepik
Intinya sih...
  • Minuman beralkohol dapat menyebabkan kekurangan gizi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kanker serviks.
  • Gorengan mengandung senyawa karsinogenik dan lemak trans yang bisa merusak sel-sel tubuh, meningkatkan risiko obesitas, dan kanker serviks.
  • Makanan yang dibakar atau diasap menghasilkan senyawa berbahaya yang bersifat karsinogenik, serta daging olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dilansir dari Medical News Today, kanker serviks merupakan salah satu kanker ginekologi yang paling umum. Hingga 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).