Sebuah analisis data yang diterbitkan di BMJ pada tahun 2013 menemukan, dari 7.870 perempuan yang berpartisipasi dalam National Longitudinal Study of Adolescent Health.
45 perempuan mengatakan mereka memiliki kehamilan perawan yang tidak terkait dengan bantuan reproduksi, seperti fertilisasi in-vitro ( IVF) atau inseminasi intrauterin (IUI).
Para peneliti menemukan bahwa, kehamilan dalam kondisi selaput dara utuh lebih mungkin terjadi pada remaja, yang cenderung subur, kata Dr. Mary Jane Minkin, seorang profesor di Yale Medical School.
Dia menambahkan: "Perempuan perlu tahu bahwa ini benar-benar hal yang nyata dan bahwa kehamilan dapat terjadi tanpa penetrasi. Yang kamu butuhkan hanyalah sperma berada di pembukaan vagina mereka perenang yang baik."
Lauren Streicher, MD, seorang profesor kebidanan dan ginekologi klinis di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengatakan kepada Health bahwa banyak dokter telah melihat ini.
"Banyak dokter kandungan memiliki cerita tentang melahirkan seseorang yang menyatakan bahwa dia masih perawan dan memiliki selaput dara yang utuh," katanya.